29,9 tahun memang bukan tim juara yang paling tua, tapi apabila benar juara musim ini. Cleveland Caveliers memang juara karena pengalaman. Tapi sebelum sampai sana, mereka perlu melewati Boston Celtics dulu dan juara wilayah barat.
Jujur saya nggak tahu mau cerita apa soal Cavs musim ini di babak play off. Coretan saya rasanya nggak akan jauh beda dengan coretan saya musim lalu (coretan saya yang lain sama aja sih). Mereka tetap tim yang berpusat pada Lebron James, yang dikelilingi para seniman pengukir tiga angka. Dan Gilbert, Usher, dan Gordon Gun mengucurkan dana yang besar untuk tetap nyatuin tim juaranya. Sebagai gambaran, Peringkat rataan gaji Warriors musim ini ada di peringkat 11 dengan 6,7 juta dollar sedang Cavs ada di peringkat pertama dengan rataan 8,8 juta dolar.
Satu hal yang terpikirkan begitu saya nongkrongin Boston Celtics pagi tadi, komen saya cuma satu. Mereka (bukan) cuma kalah pengalaman tapi juga fisik. Frame pemain Celtics tinggi, ramping, dan bertenaga. Channing Frye, Imam Shrumpert, Tristan Thompson, dan Deron Williams (termasuk Richard Jeffeson) jelas punya profil serupa: rata-rata 2,05 meter (peringkat 20 NBA) dan 102.9 kg (peringkat 2) per pemain. Kelly Olynyk yang baru kemarin meraih angka tertinggi selama kariernya, bukan tandingan James. Empat kali setidaknya James bikin angka dengan menerobos pertahanan Olynyk. Satu kali terpaksa disertai pelanggaran, saat pertama kali James membuat angka dengan melewati Olynyk. Bola masih tetep aja bisa masuk meski James dijaga dua pemain, Olynyk dan Jae Crowder (menit 0:46).
Channel: Play NBA
Al Horford (menit 17:32) yang biasanya leluasa membuka ruang dari sisi luar lingkaran tembakan tiga angka tidak bisa bergerak lantaran tertutup frame Lebron James. Seperti saya komen kemarin big man jadi posisi yang kurang meyakinkan buat Boston Celtics musim ini. Kelemahan ini dimanfaatkan betul sama Tristan Thompson, pemain dengan rataan offensive  rebound tertinggi keempat musim ini, sekaligus pertama di babak play off lantaran saingannya gugur duluan. Penetrasi James sama kengototan Thompson (menit 19:14) bikin mereka unggul 11 poin di quarter pertama 30-19.
Channel: Play NBA
Meski tanpa kecepatan James pun Celtics masih belum mampu mengimbangi kegesitan Kevin Love yang hari ini membuat 32 poin, empat poin di antaranya dengan melewati Marcus Smart (menit 0:26 ma 0,36). Kalok Love manfaatin kegesitannya buat ngelewatin Smart. Sebaliknya Smart manfatin tenaganya buat bikin Love kewalahan di paint area. Dua kali Love terpaksa ngelanggar Smart selama James Rehat. Emang faktanya peran James vital amat. 7 kali Lebron absen babak reguler 7 kali juga mereka kalah. James emang bisa jadi pembeda Iman Shumpert sama JR Smith yang pernah maen bareng di New York Knick aja paling banter bawa Knicks di peringkat 9 wilayah timur, bahkan 15 pun pernah, di Cavs mereka jadi juara.
Keunggulan fisik jelas bikin permainan trio favorit saya Jae Crowder, Avery Bradley, dan Marcus Smart mendelep. Potensi unggul justru keliatan dari para pemain mungil Celtics. Beberapa kali Isiah Thomas keliatan bisa-bisa aja ngelewatin James (dan bukan Thompson), tapi nggak tahu kenapa mungkin terlalu respek, begitu adep-adepan, Thomas malah ngumpan bola ke luar. Sekalinya berani ngelewatin malah diblok (menit 13:50). Nggak heran Thomas cuman kebagian delapan poin di dua quarter pertama. Jaylen Brown justru lebih berani dan bikin 10 poin.