Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Serial NCIS, Awal yang Nggak Kayak Sekarang

23 Maret 2017   17:09 Diperbarui: 24 Maret 2017   21:00 1676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

DiNozzo disiram aer ama Kate, video dipinjem dari youtube "Kinda Special Agent Mila Todd"

Meskipun begitu, kepedulian, kebaperan, dan ketegasan Vivian tidak layak dilewatkan lantaran memberi warna tersendiri bagi NCIS. Apabila Gibbs menunjukan figur orang tua tak lama setelah karakternya diperkenalkan, Vivian justru menampakan ketegasan dan pertanyaan khas polisi ketika mulai bertanya pada teman-teman dan induk semang Tommy di perkemahan seperti bagaimana kondisi koban.

Melihat bekas luka dan air yang mengisi paru-parunya, korban masih hidup ketika hanyut dan tersangkut di pohon dekat rawa. Korban sendiri adalah anggota JAG. Setidaknya itulah yang dikatakan lencananya. Tidak sulit juga bagi JAG mengetahui identitas anggotanya lantaran memang salah satu anggotanya, Loren Singer, belum terlihat selama tiga minggu terakhir. Pemeriksaan forensik tinggal memastikan identitas korban dan sudah berapa minggu korban tengah mengandung. Ini berarti NCIS sudah bisa menyelidiki kasus dengan menanyai rekan-rekan korban meskipun tes DNA belum keluar. Menarik lantaran korban merupakan advokat, beberapa rekannya tentu saja paham hukum dan nggak sembarangan memberikan keterangan. Salah satunya adalah pengacara Harmon Rabb yang terkesan tidak kooperatif demi menjaga privasi korban. Sikap Rabb jelas mengundang tanya.

Bukankah mengungkapkan apa yang diketahui belum tentu menjadikan terduga ayah bayi sebagai pelaku? Pertanyaan itu sayangnya bukan saya yang akan menjawab dan apabila saya yang menjawab akan terasa banget kalok kelanjutan ceritanya terasa biasa, sebiasa apa yang kita harapkan dari cerita-cerita bergenre sama. Siapa sih pelakunya dan gimana bukti kejahatan pelaku ditemukan.

Vivian  memang bukan Kate yang berkarakter kuat. Kemampuan Kate menggambar sketsa memang kuat. Namun kepeduliannya, kekhawatiran, serta kekagak-tegaan Kate setiap kali abis ngebully orang-lah yang nggak akan mudah dilupakan meski hanya berlangsung 49 episode. Sosok Kate bahkan terasa kurang melekat jika dibandingkan Ziva yang memang digambarkan punya karakter lebih kompleks. Agen Mossad terlatih, menguasai banyak bahasa, piawai menggunakan senjata serta  tidak akan pernah melupakan apa pun yang pernah dilihatnya. 

Singkat kata, efisien dan sempurna sebagai agen lapangan, namun kerap kali kagok dalam interaksi sosial sehari-hari dan kerap menjadi subjek perundungan tiap kali mbak-mbak dari Israel ini salah mengucap kata dalam bahasa Inggris.  Ziva sendiri bahkan menyebut ungkapan Bahasa Inggris Amrik bikin dia dongkol. Keki kata orang sini. “Ah, American idioms drive me up the hall”. Dari sini aja udah kliatan kenapa Ziva kerap dikoreksi lawan bicaranya berulang kali. Istilah yang lebih pas mestinya   “up the wall”.

Nggak bisa dipungkiri ledek-ledekan seru antar pemain terbukti manjur ngangkat pamor serial aksi. Bukan kata saya sih, tapi kata Matt Green dalam biografi Bruce Willis “Celebrity Biographies - The Amazing Life Of Bruce Willis - Famous Stars”.

More importantly, the on-screen chemistry and witty banter that co-stars Cybill Shepherd and Bruce Willis developed further minted Moonlighting as an instant classic. Interestingly, Shepherd and Willis were both demanding actors who frequently butted heads behind the scenes, butwere able to turn on the charm whenever the cameras were on

Moonlighting jadi serial yang masih diingat sampai sekarang justru lantaran adegan-adegan brantem kocak antara David and Maddie. Ngomong-ngomong, perlu diketahui (bagi yang belum tahu), Moonlighthing tayang pada pertengahan 1980-an dan kondang di Indonesia pada awal 1990-an. Artinya gaya brantem ledek-ledekan bukan sesuatu yang baru di Indonesia raya apalagi di Amrik.

Sifat Vivian sedikit banyak mengingatkan saya pada Morgan Brody. Pada backdoor pilot NCIS New Orleans, Brody langsung memberikan kesan angkuh, ekslusif, tak mau diajak bekerja sama, berkesan dingin dan garang di ruang introgasi, namun lambat laun, entah kenapa,  melebur menjadi sosok yang lebih hangat, keibuan yang kehadirannya dinantikan terutama sejak sosoknya belum lagi hadir pada NCIS New Orleans musim ini, kehangatan yang mungkin hanya bisa dimengeri oleh mereka-mereka yang tinggal di kota kecil yang amat guyub, di mana antar masyarakatnya saling mengenal satu sama lain.  

Vivian, boleh jadi terlalu lempeng klo nggak bisa dibilang galak. Sisi, yang buat saya, justru buat saya lebih pas buat episode tunggal, layaknya backdoor pilot, yang sebenarnya nggak terlalu masalah klo berdiri sendiri, toh Brody juga nggak jauh beda. Pendapat saya kemungkinan rada beda sama kebanyakan suara fans NCIS.  Blackkader dianggap terlalu memaksakan kehendak dan terlalu cepat menilai meski bukti belum selesai diproses. Bukan sesuatu yang salah juga sebetulnya. Kita mungkin akan berpendapat sama apabila melihat gelagat Rabb. Seorang pengacara yang justru menggunakan nada tinggi untuk menyatakan dirinya tidak bersalah. Hanya saja karakter Blackkader dianggap tidak mencerminkan penegak hukum berpengalaman, terlalu ketus, untuk seorang agen yang sejak awal digambarkan pernah punya cukup waktu dan pengalaman sebagai agen FBI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun