Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Steve Nash: Cedera dan Mentor Tanpa Cincin Juara

12 Agustus 2016   14:01 Diperbarui: 13 Agustus 2016   07:59 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.



Sumber: AL'S HIGHLIGHTS WORLD: Parker duel ama Nash

Kita bisa melihat Phoenix bermain seperti biasa di menit 1:11. Steve Nash bermain pick and roll dengan big man, kali ini Amar’e Stoudmire. Skema berjalan sempurna. Tembakan tiga angka meluncur mulus dalam keranjang. Meskipun begitu, ada yang menarik di sini. San Antonio bermain cerdas. Manu Ginobili (20) bertugas menjaga Steve Nash. Tim Duncan (21) bersiap di depan jaring untuk menutup ruang Stoudmire (10), Kalaupun lolos, Stoudmire tidak akan memasukan bola dengan nyaman.

Set play San Antonio berhasil mempersempit ruang gerak Steve Nash. Untungnya screen Stoudmire terbentuk sempurna. Steve Nash jadi punya cukup ruang menembakan bola. Alih-alih menutup ruang, Ginobili justru berdiri di belakang big man agar ruang tembak Nash terhalang. Menurut Ron Thomas dalam buku  They Cleared the Lane: The NBA's Black Pioneers, itulah prinsip man-to-man defense.Ginobili hanya melihatnya dengan cara yang berbeda.  

Phoenix butuh 21 detik untuk mencetak angka. San Antonio cuma butuh separuhnya, Kita bisa melihatnya tepat sesudah tembakan Nash tadi masuk.  San Antonio memainkan pick and roll juga. Tony Parker membawa bola. Marcus Williams membentuk screen.

Phoenix juga bertahan seperti Spurs. Leandro Barbosa menutup ruang gerak Tony Parker. Shaquille O’Neal malah menang postur dari Marcus Williams (2). Hanya saja Williams bermain cerdik. Ia menggunakan tubuhnya untuk memperlambat gerak Barbosa. Terlebih Parker terlihat lebih gesit.  Kombinasi pergerakan keduanya membuat Barbosa tertinggal sekitar setengah langkah dari Parker.

Sumber: Drew Garrison

Phoenix Suns memang bukan tim yang kokoh. Pertahanan Mike D’antoni selalu berada di luar peringkat 11 besar. Raihan terbaiknya ada di peringkat 13 musim 2006-2007. Pencapaian yang kurang bagus sebagai tim, tapi bukan individunya. Keterampilan bertahan Shawn Marion tidak terlalu buruk. Perannya vital. Tanpa permainan bertahannya, Phoenix bisa kalah enam kali. Defensive win share Marion ada di peringkat enam. Kontribusi Tim Duncan lebih vital. San Antonio bisa meraih tujuh kemenangan lebih banyak karena permainan bertahannya. Defensive Win Share Duncan ada di peringkat satu musim itu. Marion hanya peringkat enam.

Pemain lawan rata-rata hanya bisa memasukkan 30% tembakannya kalau Marion menjaga lawan dari belakang. One-on-one malah lebih besar lagi. Lawan hanya bisa memasukan 25% tembakannya saat berhadap-hadapan dengan Marion. Itulah mengapa Dallas mengontrak Marion musim 2009-2010. Itulah asyiknya NBA. Statistik apa saja ada. Kita hanya perlu mencari, selama ada yang mengukur dan nggak lupa mengunggah. Marion memang ulet mengejar bola, ke manapun bergulir

http://ww4.hdnux.com/
http://ww4.hdnux.com/
Kontribusinya masih kalah jauh dari  Draymond Green.  Menyerang bisa, bertahan juga boleh. All-round player katanya. Semua itu karena posturnya. Lincah bertenaga meski tidak terlalu tinggi. Pemain lawan jadi susah bergerak jika berada dalam jangkauannya, pemain dari segala posisi, meski berpostur lebih tinggi. Sebagai gambaran, presentase tembakan para pemain NBA, di semua posisi mencapai 45,6%. Persentase mereka menurun 6,5% ketika berhadapan dengan Green. Untuk post-up defense, presentase keduanya sama. Green membiarkan lawan hanya memasukan 31,4% tembakannya. One-on-one malah lebih baik. Lawan hanya bisa memasukan 30% tembakannya ketika berhadapan satu lawan satu dengan Green.  Persentasenya sedikit dibawah Kawhi Leonard. Persentasenya berbeda 1%.  Hanya saja, Green punya keunggulan.  presentase tembakan tiga angka para pemain rata-rata menurun 6,7 % dari biasanya ketika berhadapan dengan Green.

Sumber ESPN player

Keduanya bisa disebut lockdown defender. Leonard dan Green bertugas menjaga pemain terbaik di tiap tim. Bukan kata saya tapi Chris Ballard dalam buku The Art of a Beautiful Game: The Thinking Fan's Tour of the NBA. Mereka jeli menggunakan kelebihan fisiknya untuk bertahan, bergelut, merebut bola, dan mengejar lawan. Kebetulan keduanya sempataran. Sama-sama bertinggi 2.01 meter. Masing-masing punya cara sendiri untuk bertahan. Jika Green memanfaatkan kecepatan dan kekuatan fisiknya, Leonard menggunakan tangannya. Rentang tangan Leonard terbilang panjang, 2,22 meter, terbilang panjang untuk pemain setinggi Leonard. Panjang rentang tangannya sama dengan Scottie Pippen. Rentang tangan yang panjang tentu saja memudahkan Leonard meraih bola rebound. Rata-ratanya 6,8 rebound musim lalu. Selain itu, Leonard punya ukuran telapak yang lebar. Lebarnya 28,57 cm. Telapak tangan Lebron James saja tidak selebar itu. Hanya saja telapak tangan Leonard masih kalah lebar dari Michael Jordan, 28,89 cm. Tangan panjang. Telapaknya lebar. Tidak heran Leonard memimpin perolehan steal San Antonio musim ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun