Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Resensi Film: Our Little Sister

4 April 2016   23:34 Diperbarui: 14 Februari 2019   21:02 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Keluarga Kouda turun tangga"][/caption]Seperti judulnya, Our little Sister, bercerita tentang tiga kakak perempuan yang menyayangi adik baru mereka. Film yang sebenarnya mentang-mentang bercerita tentang saudari beda ibu ini, justru sama sekali tidak menajamkan perbedaan itu. Pertengkaran (konflik) yang ada, justru membuat pemirsa tersenyum. 

Siapa yang tidak menyebut adegan berikut konflik? Adik yang meminjam baju kakaknya tanpa izin untuk dipakai ke kantor. 

Keseruan pagi keluarga Kouda ini makin terasa, lantaran sang adik harus bergegas mengejar kereta yang segera melaju. Suara sahut-sahutan antar Kouda bersaudari ini malah mengundang tawa, Walaupun sama sekali bukan anak-anak, kakak-beradik ini terlihat anak-anak. Keakraban seperti ini kadang hanya bisa dimengerti oleh kakak beradik yang cukup dekat.

[caption caption="Sumber Gambar: telegraph.co.uk"]

[/caption]  

Cerita keluarga Kouda tentu saja tidak hanya tercipta dari kekompakan empat anggotanya, tapi juga antara masing-masing anggota keluarga Kouda sebagai pribadi. 

Kisah tersebut, salah satunya, dibagikan kakak tertua Kouda, Sachi, pada kekasih, senior, merangkap teman berbagi cerita, Kazuya. Pada satu adegan, kita diajak melihat bahwa tukar pikiran keduanya mesti tertunda lantaran Kazuya mesti menjenguk mertuanya.  

jadi  kamu ajak adikmu tinggal di sini? Keputusan besar yang terbilang berani sih, tapi keputusan seperti itu emang Sachi banget ..., terkadang bagus juga dengerin pendapat orang lain ...

terimakasih ...

....

Oh soal rencana ke akuarium besok, kayaknya nggak bisa deh. Tadi ibu mertuaku telepon, dari suaranya, kayaknya beliau agak kurang sehat ...

Ide cerita yang terbilang klise  tapi disampaikan dari sudut pandang yang berbeda. dialog implisit yang bercerita banyak walau tanpa lemparan piring dan gelas. Fragmen yang terbilang singkat, mungkin tak sampai 10 detik kalau semuanya dikumpulkan, lantaran memang tidak perlu banyak adegan untuk mengenal sisi lain persahabatan keduanya. Hubungan yang tidak selamanya dikaitkan dengan ketertarikan fisik dan seksual semata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun