Wilayah Barat
Tim wilayah barat dianggap lebih kompetitif dibanding wilayah timur. Rekor menang kalah babak reguler dianggap sebagai salah satu tolok ukurnya. Peringkat delapan playoff wilayah timur musim lalu memiliki rekor menang kalah 38-44, sedang wilayah barat memiliki rekor 49-33. Boleh dibilang kekuatan tim di wilayah barat dianggap lebih merata dibanding wilayah timur. Secara umum, tim unggulan wilayah barat tidak berbeda jauh dengan musim lalu. Selain perpindahan pemain kunci pada tim-tim barat tidak semenarik tim wilayah timur, starter tim wilayah barat juga cenderung tidak berbeda dengan musim lalu. Berikut beberapa tim unggulan wilayah barat musim ini.
...
Oklahoma City Thunder
www.passionweiss.com
Walaupun juara NBA musim lalu adalah San Antonio Spurs, Oklahoma City Thunder (OKC) lebih diunggulkan meraih kemenangan pada babak reguler musim ini. Sebelum Spurs meraih kemenangan dengan skor 4-2 pada final playoff musim lalu, OKC menyapu empat kali kemenangan beruntun atas Spurs, di babak reguler (satu tim satu wilayah bertanding empat kali yaitu dua kali tandang dan dua kali kandang sedang antara tim berbeda wilayah bermain masing-masing satu kali pada kandang masing-masing). Kekuatan tim ini ada pada starternya yang berpostur atletis. Dengan postur starter yang rata-rata seragam ini, tidak heran OKC bermain cepat dan bertenaga. Offense OKC masih mengandalkan tembakan-tembakan akurat Kevin Durant dan tusukan Russel Westbrook. Serge Ibaka dan Kendrick Perkins menjadi kunci defense. Cederanya Ibaka saat final playoff wilayah barat mempengaruhi penampilan OKC musim lalu. Saat Ibaka cedera pada pertandingan-pertandingan awal, Spurs mengkonversi 63% peluang mencetak angka menjadi poin. Persentase sebesar itu diperoleh karena pertahanan OKC cenderung terbuka saat Ibaka bermain sehingga peluang masuknya termbakan Spurs relatif tinggi. Perolehan angka dari longgarnya pertahanan OKC ini menurun jadi 45% saat Ibaka bermain.
Menarik disaksikan, sejak era James Harden hingga Reggie Jackson, rataan poin shooting guard bench mereka cenderung lebih tinggi dari starter Thabo Sefolosha. Thabo Sefolosoha memiliki rataan single digit sedangkan James Harden, Kevin Martin, dan Reggie Jackson memiliki rataan poin 12-14 poin per pertandingan. Sixth man seperti ketiganya memiliki gaya yang eksplosif dan dapat meningkatkan ritme permainan. Dengan starter dan bench yang relatif sama dengan musim lalu, menarik menyaksikan aksi Anthony Morrow, shooter bertipe ulet dengan rataan tiga angka mencapai 42,8%.
Diluar sixth man, minutes played bench mereka tidak setinggi starter yang kurang lebih berkisar 17,7 menit. Gaya permainan bench juga tidak sedeterminatif para starter. Stephen Adams boleh dibilang sukses mengisi peran Serge Ibaka yang cedera. Rookie Selandia Baru ini mencetak 10 point dan 11 rebound karena posisinya cenderung tidak terjaga. Permainan OKC semakin menarik dengan adanya Jeremy Lamb di bangki cadangan. Walaupun rataan poin tidak terlalu besar, kemampuan Lamb melakukan screening membuat Westbrook dan Durant makin leluasa menerobos pertahanan lawan. Mitch McGary menjadi elemen menarik pada chart OKC musim ini. Dengan postur mirip Stephen Adams, McGary cukup lincah untuk seorang bigman. Kecepatan dan kemampuan reboundnya juga terbilang bagus. Raihan 18 poin dan 13 rebound pada summer league menjadi bukti kualitasnya. Beberapa poin diantaranya dicetak melalui mid-range shooting. Dengan postur yang makin atletis, gaya bermainnya juga cenderung lebih mantap dibandingkan saat masih awal-awal bermain di liga mahasiswa. Selain itu, OKC memiliki rookie menarik lain musim ini. Setelah mendapatkan Stephen Adams, dari New Zealand, musim ini, OKC mengontrak rookie NBA yang sempat mencicipi liga basket Tiongkok, Sebastian Teflair. Gayanya yang lincah dan eksplosif bisa jadi pembeda dalam roster tim mengingat bench OKC cenderung licin di posisi guard dan cenderung lambat di posisi bigman. Masuknya McGary makin memperkokoh roster OKC yang kurang begitu dalam musim-musim sebelumnya. Dan jika OKC bermain seluar biasa biasanya, bukan tidak mungkin Westbrook cs meraih prestasi gemilang lagi musim ini
...
San Antonio Spurs
[caption id="" align="aligncenter" width="323" caption="31.media.tumblr.com"][/caption]
Starter Spurs tidak banyak berubah dibanding musim lalu. Mereka masih bermain dengan starter dengan tipe klasik. Pada posisi Guard, Tony Parker dan Kawhi Leonard menunjukan kelincahan dalam menerobos dan mengeksekusi tembakan lewat lay up. Di posisi small forward selain jago menerobos, Danny Green juga memiliki tebakan tiga angka yang akurat. Duncan juga bukan power forward sembarangan, kemampuannya membaca pergerakan lawan menjadikannya sebagai salah satu pemain bertahan terbaik NBA sekaligus Power Forward yang efektif saat menyerang. Tiago Splitter menjadi penyempurna kepingan starter Spurs. Ketangguhan Splitter di paint area main memperkokoh sisi defense tim melalui reboundnya.
Kelebihan Spurs terletak pada barisan bench. Dengan gaya bermain yang berbeda, Spurs leluasa memainkan berbagai taktik permainan. Jika Spurs ingin memainkan permainan cepat, mereka bisa memasang Borris Diaw yang piawai memainkan pick and roll dengan operan yang terduga serta memiliki akurasi tembakan tiga angka yang prima. Jangan lupakan juga kontribusi Matt Bonner dan Marco Belinelli dalam mengeksekusi tembakan dari busur luar. Keduanya adalah peserta kontes tembakan tiga angka pada ajang NBA all stars. Belinelli adalah juaranya sedang Bonner menjadi kontestan di babak pertama.
Bench Spurs pada posisi point guard boleh dibilang sama bagusnya. Walaupun belum se-stylish Tony Parker yang identik dengan drive dan spin serta lay up yang prima, Cory Joseph dan Patty Mills memiliki gaya bermain yang sama dengan starter mereka tersebut. Selain visi bermain yang bagus keduanya memiliki kelincahan dalam menusuk paint area. Membicarakan bench Spurs berarti membahas Manu Ginobilli, gayanya yang agresif serta kemampuannya menghasilkan poin dari posisi yang sulit memberikan solusi tersendiri ketika tim dalam keadaan tertinggal misalnya.
Buat saya draft Spurs selalu menarik. Sejak memilih Tim Duncan sebagai draft pertama pada tahun 1997, Spurs selalu mengambil pemain diluar 25 besar. Ginobili sendiri adalah draft nomor 57 pada tahun 1999, sedang Tony Parker ada pada peringkat 28 pada tahun 2001. Pemilihan pemain yang tepat sesuai kebutuhan tim menjadikan Spurs menjadi salah satu tim paling konsisten hingga saat ini. Seperti kebiasaan Spurs, kali ini Spurs mengambil pemain stylish, Kyle Anderson. Jika dilihat gaya bermainya, Anderson agak miripdengan Diaw. Selain memiliki tembakan parameter yang bagus Anderson juga memiliki passing akurat dan kemampuan pick and roll saat menerobos paint area. Raihan enam point dan enam assist pada summer league menggenapi empat belas poin yang dicetak pada pertandingan lain pada ajang yang sama. Draft baru Spurs lain, JaMychal Green dan John Holland memberikan warna eksplosif tersendiri pada chart spurs kali ini lewat tusukan menuju paint area mengingat sebagian pemain Spurs bergaya elegan. Holland yang bertubuh gempal memiliki kemampuan drive dan dunk yang bertenaga sedang Green relatif lebih eksplosif dari Splitter walaupun posisi keduanya cenderung sama
...
Los Angeles Clippers
Clippers boleh dibilang memiliki roster cukup dalam untuk mengarungi babak reguler maupun playoff. Walaupun identik dengan Chris Paul dan Blake Griffin, chart Clippers dihuni sekumpulan pemain terbaik, Jamal Crawford beberapa kali menjadi kandidat sixth man of the years karena permainannya yang eksplosif. Pelapisnya, JJ redick boleh dibilang termasuk pemain dengan drive dan lay up yang elegan. Kontribusi poin keduanya bagi tim juga terbilang bagus 18 poin untuk Crawford dan 15 poin untuk Redick. Small forward mereka juga terbilang bagus, walaupun secara pribadi tidak terlalu suka dengan gaya Matt Barness yang cenderung provokatif, pemain bertipe bandel seperti ini dapat menyuntikan energi tersendiri bagi tim. Dari sisi Bench Chris Douglas-Robert terbilang lengkap untuk pemain yang relatif jangkung di posisinya. Selain agresif dan cepat Douglas Robert memiliki tembakan tiga angka yang akurat. Di posisi point guard siapa yang tak kenal Jordan Farmar, peraih cincin juara NBA bersama Lakers ini menjadi point guard yang paling produktif mencetak poin diantara sekumpulan point guard Lakers yang lebih banyak bertipe pengumpan musim lalu.
Center Clippers menjadi perpaduan yang menarik. Di posisi starter, De Andre Jordan yang atletis unggul dalam rebound. Rataan raihannya musim lalu terbilang cukup bagus 10 poin, 13 rebound sedang Spencer Hawes piawai memberi assist lewat umpan pantul. Melihat gayanya bermain, sekilas seperti point guard berpostur center. Dengan kemampuan screen yang juga bagus, Paul dan Redick makin leluasa menusuk paint area dengan drive dan lay up-nya. Jangan lupakan juga kiprah Hedo Turkoglu. Walaupun terlihat biasa-biasa saja, Turkoglu memiliki kemampuan menembak yang komplet, passing-nya juga terbilang bagus. Permainannya musim lalu sayangnya belum maksimal karena cedera. Melihat chart yang ada, rasanya tim ini cukup layak menjadi unggulan ketiga playoff. Hanya saja tim ini butuh leader yang memiliki kematangan seperti Derek Fisher atau Steve Nash. Kematangan leader membuat organisasi tim lebih padu, walaupun dalam situasi tertinggal. Jika emosi Paul makin matang, Clippers berpotensi meraih hasil yang lebih baik musim ini.
...
Dallas Maverick
[caption id="" align="aligncenter" width="510" caption="cdn.fansided.com"]
Dallas menjadi tim yang lebih diunggulkan dibandingkan musim lalu pasalnya manajemen mendatangkan beberapa pemain potensial musim ini. Starter Mavs akan terlihat cepat dan berenergi dengan hadirnya beberapa pemain baru. Tyson Chadler menunjukan penampilan berenergi dari bawah jaring Mavs dengan gaya permainan khas pemain atletis yaitu memiliki blok dan dunk yang prima. Di posisi power forward tentunya kemampuan shooting Dirk Nowitzki tidak perlu diragukan ketajamannya. Chadler Parsons yang lincah dan licin menjadi perpaduan yang pas bagi Monte Ellis yang memiliki cara bermain serupa, namun gayanya lebih eksplosif. Tembakan dua angka Ellis juga cukup akurat. Posisi point guard diisi Jameer Nelson. Nelson sendiri memiliki gaya drive yang lebih elegan dari Parsons dan Elis. Saat menusuk ke dalam Nelson lebih sering mengumpankan bola pada sesama pemain di paint area yang memiliki ruang tembak lebih terbuka. Saat berada di busur luar, tembakan tiga angka Nelson memiliki akurasi sekitar 37%, tertinggi kedua setelah Nowitzki (42%).
Bench Dallas boleh dibilang lumayan bagus, terlepas passing-nya yang kerap menghasikan turnover dan akurasi tembakan yang kurang bagus, overhead pass Raymond Feltonpada center terbilang akurat, apalagi musim ini, Felton bermain dengan Tyson Chadler, kompatriotnya di New York Knick musim lalu. Doron Lamb, pelapis pada posisi shooting guard juga tampil lumayan. Walaupun lay up-nya tidak terlihat meyakinkan, akurasinya terbilang bagus. Kecepatan dan drive-nya juga sesuai dengan posturnya yang kecil dan lincah.
Boleh dibilang chart Mavs banyak diisi guard bertipe eksplosif. Kehadiran Richard Jefferson di posisi bigman yang terkenal dengan kecepatan dan slam dunk-nya akan menjadi hiburan bagi penonton begitu juga Farouq Aminu dan Brendan Wright yang dominan di paint area dengan dunk dan rebound-nya. Dengan tiga bigman yang cenderung seragam ini, rebound Mavs cenderung tinggi, namun kekokohannya akan lebih teruji jika mereka berhadapan dengan guard bertipe liat dan licin seperti Kobe Bryant atau Russel Westbrook.
...
Portland Trail Blazers
Starter Blazers bisa dibilang memiliki postur dan kemampuan yang merata. Selain Damian Lilard yang terhitung mungil dalam tim, keempat starter lain memiliki postur yang berimbang, mirip Ron Artest. Dengan postur yang rata-rata atletis, Weshley Matthews, Nicolas Batum, LaMarcus Aldridge, dan Robin Lopez tampil ulet sebagai tim dalam bertahan dan menyerang. Tiga pemain yang disebut pertama juga memiliki kemampuan menyerang yang mirip, dengan tembakan tiga angka yang akurat dan permainan paint area yang tajam. Agak berbeda dengan ketiga rekannya, LaMarcus Aldridge memiliki middle shooting yang bagus. Raihan 46 poin dan 18 rebound saar meladeni Houston Rockets menjadi penampilan luar biasa tersendiri. Dengan adanya Dwight Howard di tim lawan, raihan 18 rebound Aldridge menjadi luar biasa, ditambah lagi 46 poin dicetaknya dari posisi yang beragam dari bawah jaring hingga busur luar. Tidak heran Lakers mengincarnya musim depan. Sebagai center Brook Lopez agak sedikit lebih kekar dari rekan lainnya. Dengan posturnya yang kekar dan sedikit atletis, Lopez memiliki block dan dunk yang lumayan, hanya saja tidak selincah rekan-rekannya. Dengan postur dan kemampuan menembak yang cenderung merata, musim lalu tim ini berhasil mengandaskan Houston Rocket yang lebih diunggulkan. Dengan permainan ulet dan postur yang sedikit lebih tinggi, Lilard berhasil mengungguli defense Jeremy Lin Patrick dan Beverley. Dengan Kiprah tim muda ini dikandaskan oleh Spurs yang lebih berpengalaman.
Peran bench Timberwolves kurang begitu kentara musim lalu, rataan statistik mereka mencapai lima poin, lima rebound, dan tiga assist. Dari segi postur, bench Timberolves musim lalu berspostur swingman, kecil, (gempal) dan lincah dengan drive dan tembakan tiga angka yang bagus. CJ McCollum, Dorell Wright, dan Thomas Robinson adalah bench dengan yang juga memperkuat tim musim ini. Pada musim baru, Timberwolves diperkuat dua pemain Lakers yang berpengalaman, Steve Blake dan Kris Kaman. Passing ajaib Blake akan efektif jika tim yang dibelanya bermain cepat seperti Lakers atau Golden State Warriors. Jika bermain dalam tempo sedang, passing Blake kadang menghasilkan turnover. Chris Kaman akan memperkokoh paint area lewat rebound dan lay up-nya. Hanya saja Kaman terlihat kurang agresif bahkan jika dibandingkan dengan Lopez. Dengan pemain yang lebih berpengalaman bisa jadi penampilan Timberwolves lebih baik dari musim lalu.
...
Golden State Warriors
[caption id="" align="aligncenter" width="403" caption="lh3.googleusercontent.com"]
Jika menyukai permainan bertempo cepat, bertenaga, dengan banyak tembakan, boleh jadi anda adalah penggemar Warriors. Cara bermain mereka sederhana berlari mengumpan dan menembak. Dengan taktik seperti itu tidak sulit menerka gaya bermain roster Warriors. Di posisi guard, Klay Thompson dan Steph Curry tampil lincah dengan rataan tembakan tiga angka diatas 40%. Selain akurasi tembakannya yang bagus, Thompson juga memiliki defense yang bagus. Chris Paul yang lincah seakan tidak memiliki ruang tembak saat pergerakannya ditempel Thompson. Di posisi small forward, dengan postur kekar, Andre Igodala tampil dengan permainan bertenaga. kombinasi kecepatan dan fisik prima menyuntikan energi, bukan hanya bagi tim tetapi juga penonton. Terlebih block serta variasi tembakan dua dan tiga angkanya juga akurat. Di posisi power forward, David Lee bermain dengan tempo sedang dengan spin dan jump shot yang akurat. Di posisi bigman, Warriors memilih center yang berpostur sedang dibanding kebanyakan center pada umumnya. Dengan postur sedang, Bogut tampil lincah dan ulet baik saat menjadi pemantul, melakukan block atau dunk. Raihan poinnya yang terbilang tidak terlalu besar diimbangi kemampuan reboundnya yang rata-rata mencapai 10 rebound tiap pertandingan.
Gaya bermain bench Warriors tidak berbeda jauh dengan starternya. Brandon Rush di posisi shooting guard memiliki eksplosivitas seorang guard yang piawai bermain cepat, melakukan dunk dan block shot. Roster bench Warriors yang lain, Harrison Barnes dan Draymon Green, boleh dibilang agak kurang tepat jika disebut sebagai small forward dan point forward. Dari postur dan gaya bermain, keduanya lebih mirip swingman yang lincah dan cepat, cocok dengan gaya bermain Warrior. Di posisi center bench Marrese Speight juga lebih mirip point forward dengan postur antara small forward atau power forward, dengan gaya main cepat bertenaga dengan dunk yang mantap.
Dua pemain baru memberi gaya tersendiri bagi tim lewat permainan cepat umpan-umpan akuratnya. Leandro Barbosa, selain memiliki kecepatan dan lay up yang bagus, gayanya yang tidak individualis akan menambah dimensi penyerangan tim lewat umpan-umpannya kepada pemain lain yang berada dalam posisi lebih bebas untuk menembak. Shaun Livingston, di sisi lain, memiliki umpan-umpan cepat dan tajam, dari segi kecepatan dan cara mengumpan tidak sulit rasanya menyamakan gaya Livingston dengan Steve Blake.