Ini adalah kisahku...
Aku menganggap diriku sebagai laki-laki yang beruntung, bagaimana tidak ?? Setelah apa yang aku alami dalam perjalanan hidupku. Jujur saja setahun yang lalu, tak pernah terpikirkan olehku hal ini akan terjadi padaku. Tuhan menganugerahkan seorang wanita cantik, cerdas, dan halus budinya menjadi istriku. Dia rela menempuh jarak ribuan kilometer, meninggalkan keluarga dan seluruh kenangan hidupnya dan segala kenyamanan hidup yang sudah di milikinya hanya untuk menikah dengaku, laki-laki yang hanya di kenalnya melalui situs jejaring sosial FACEBOOK, yang tinggal di sebuah kota kecil bernama Candiroto, kabupaten Temanggung, Jawa tengah......
Berawal dari ketertarikanku pada situs jejaring sosial FB, mulai membuat account di FB, mencari teman, dan sedikit mengobrol dengan teman-temanku melalui chat room di FB, kira-kira satu setengah tahun yang lalu. Aku menambahkan dia menjadi temanku di FB. Pada awalnya aku hanya ingin berteman dengan banyak orang dari seluruh penjuru dunia. Tak lebih.
Namun hal itu berubah ketika aku mulai mengobrol dengannya, karena kami mempunyai beberapa minat dan idealisme yang sama, pembicaraan kami menjadi intensif, setiap hari aku selalu menyempatkan diri untuk selalu mengobrol dengannya.- Dia berasal dari Inggris-. Setelah beberapa bulan pembicaraan yang intensif, akhirnya aku memberanikan diri untuk mengundangnya datang ke Indonesia......... Dan apa jawab dia ?? ya, dia bersedia datang :-).......... wow alangkah berbunga-bunganya hatiku saat itu... Antara percaya dan tidak... Aku memberitahukan hal in pada orang tuaku, dan awalnya mereka sempat ragu, karena faktor jarak yang jauh, dan juga aku hanya mengenalnya melalui FB. Namun hal itu berubah, ketika pada akhirnya, pada tanggal 20 September 2009, dia benar-benar datang ke Indonesia...........!!
Aku menjemputnya di bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. Aku ingat betul hari itu adalah Hari Raya Idul Fitri. Hari yang penuh dengan kenangan dan menjadi tonggak dalam hidupku..Hatiku penuh dengan sukacita yang tak terkira, bahwa pada akhirnya dia berdiri di depanku di pintu keluar kedatangan luar negeri bandara Adi Sucipto, dengan senyuman yang menawan, walaupun terlihat kelelahan karena perjalanan yang jauh.
Singkat cerita, akhirnya dia tinggal di kota tempat tinggalku selam 3 bulan, karena visa yang dia pakai adalah visa kunjungan sosial. Dalam kurun waktu 3 bulan itulah kami saling mengenal dan memahami satu sama lain. Dia belajar menyesuaikan diri dengan kehidupan yang berbeda sama sekali dengan tempat tinggalnya di Inggris sana. Pada awalnya banyak hal-hal yang tidak dia pahami dengan cara hidup dan budaya orang Indonesia, khususnya Jawa. Hal-hal kecil seperti makanan, kehidupan sosial, dan cara bergaul satu sama lain, sempat membuat dia terkejut. Namun dengan usahanya yang tanpa kenal lelah untuk belajar, akhirnya dia bisa menyesuaikan diri.
Pada suatu ketika, kami sedang duduk santai sambil menikmati kopi, dan mengobrol, aku menanyakan padanya, maukah dia menikah denganku ....dan tanpa keraguan dia menjawab YA... rasanya terbang ke awang-awang mendengar jawabnya..... tak mampu aku menggambarkan kebahagiaanku waktu itu......
Setelah melalui persiapan yang cukup singkat, akhirnya kami menikah pada tanggal 23 Desember 2009. Dalam upacara pernikahan sederhana.
Satu hal yang selalu menjadikan kami selalu tersenyum adalah ketika aku berjalan bersama istriku, orang-orang pasti menatap kami dengan pandangan bertanya-tanya, entah apa yang ada di benak mereka, sehingga istriku selalu mengatakan bahwa mungkin dia berkepala dua, sehingga orang selalu menyempatkan diri untuk memperhatikan dia.:-))
Dan hari ini, 15 Mei 2010, dengan segala kasih dan sayang yang tak terhingga aku dedikasikan tulisan ini untuk istriku tercinta, anakku, dan semua orang yang masih percaya akan KEKUATAN CINTA....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H