Jerman merupakan salah satu negara maju di dunia. Status tersebut tentunya tidak hanya dibentuk oleh pemerintah tetapi juga oleh warga atau penduduk negara Jerman. Kerjasama antara pemerintah dan warganya juga melahirkan pola budaya negara Jerman.Â
Beberapa diantaranya adalah usaha pemerintah Jerman memfasilitasi pendidikan setiap anak dengan tujuan mempertahankan tingginya taraf hidup masyarakat, agar tetap berada dalam khidupan yang layak dan stabil.Â
Tidak hanya itu, pemerintah Jerman juga mengadakan program - program yang bersifat sosial untuk pemuda - pemuda di Jerman (Hidayat,2014). Adanya kesamaan atau kesetaraan program yang diberlakukan untuk pemuda - pemuda di Jerman menggambarkan budaya dengan pengaruh kekuasaan yang rendah (low power distance).Â
Dimana menurut Hofstede (dalam Samovar,2017) masyarakat (pemerintah dan rakyat) dengan pengaruh kekuasaan rendah berusaha untuk menyamakan distribusi kekuasaan dan meminimalisir ketimpangan dalam masyarakat.Â
Budaya tersebut dinilai budaya yang positif oleh pemerintah dan masyarakat Jerman. Hal ini dapat dilihat dari orang tua yang mendukung program - program tersebut. Mereka cenderung mendorong anaknya untuk berpartisipasi dalam program yang diadakan pemerintah sejak usia muda.Â
Hasilnya, pemuda di Jerman memulai kehidupan sosialnya sejak usia remaja. Identitas pemuda tersebut juga cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya dibandingkan keluarga atau orang tua.Â
Hal ini membawa dampak yang cukup positif untuk pemuda - pemuda Jerman. Adanya dorongan untuk hidup dengan mandiri sejak remaja melatih pemuda - pemuda tersebut untuk belajar mengambil keputusan, menerima konsekuensi, dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Nilai - nilai tersebut tentunya sangat berguna untuk masa depan. Hal ini mencerminkan orientasi waktu masyarakat Jerman adalah future orientation (berorientasi ke masa depan).Â
Future orientation menurut Kluckhohn dan Strodtbeck (dalam Samovar,2017) memiliki ciri berupa tekanan pada masa muda, pengambil kesempatan, perubahan, dan optimisme.Â
Pemuda Jerman yang mengambil kesempatan yang disediakan oleh pemerintah Jerman dan mengikuti dorongan dari orang tua dan masyarakat setempat untuk belajar mandiri sejak usia muda menggambarkan ciri khas dari future orientation.Â
Mereka memilih untuk memanfaatkan waktu yang ada saat ini, bersusah payah sejak dini, untuk membangun masa depan yang baik dan cerah. Akan tetapi, tidak berarti mereka tidak menghargai masa lalu atau masa kini.Â