Oleh karena itu, seorang jurnalistik harus memperhatikan etika jurnalisme yang terbagi menjadi 3, yaitu pengumpulan berita, pelaporan berita, dan penyajian berita.Â
Akurasi atau ketepatan berita juga harus diperhatikan dalam penulisan berita, sehingga jurnalis tidak menggeser atau menghilangkan fungsi jurnalis sebagai pencari fakta dan kebenaran suatu peristiwa.Â
Tidak hanya sekedar menulis berita, namun juga harus memperhatikan penulisan yang boleh dan tidak boleh diterapkan dalam penulisan jurnalistik.
Â
Selain itu, dalam penulisan berita di media online pastinya telah banyak jurnalis yang berlomba-lomba menyebarluaskan berita, dikarenakan perkembangan teknologi yang dapat diakses dengan cepat.Â
Walaupun akses yang sangat cepat, seorang jurnalistik tetap harus menerapkan etika jurnalistik untuk memberikan informasi yang akurat dan berkualitas.Â
Hal tersebut dapat dikatakan, bahwa seseorang saat ingin menulis berita jangan langsung mengambil kesimpulan dari satu informasi, malainkan mengumpulkan berita sebanyak mungkin untuk mendapatkan jawaban yang lebih akurat.Â
Sehingga, artikel berita yang kita sebarkan melalui media dapat dipercaya oleh khalayak publik, tanpa mengandung unsur pembohongan maupun hoax.Â
Melalui paparan di atas dapat disimpulkan, bahwa generasi z dapat membawa jurnalisme multimedia di masa depan, melalui media online yang telah tersedia.Â
Pastinya juga tetap harus memperhatikan etika jurnalistik, sehingga tidak menghilangkan fungsi jurnalistik sebagai yang menyampaikan berita secara akurat, fakta, dan dapat dipercaya oleh masyarakat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H