Feminisme sering kita dengar pada saat seseorang mengatakan tentang hak dan kewajiban seorang perempuan.Â
Secara tidak langsung feminisme merupakan, persepsi seseorang tentang posisi perempuan yang dibandingkan dengan posisi laki-laki di kalangan masyarakat.Â
Feminisme membuktikan adanya wanita-wanita yang kuat dan cakap dalam memainkan peran kuat dalam sejarah manusiaÂ
Feminisme, berfokus pada tujuan praktis untuk meningkatkan kesadaran seseorang dan media yang negaitf terhadap wanita.Â
Feminisme juga membuktikan melalui tayangan film-film yang pastinya populer di kalangan masyarakat. Film merupakan sebuah tayangan untuk mengibur masyarakat dikalang waktu senggang.Â
Film memiliki pesan-pesan yang terdapat dalam setiap cuplikan dan tujuan dari film tersebut. Baik diambil dari kisah nyata ataupun tidak. Â
Salah satunya adalah film Maleficent, yang di perankan oleh Angelina Jolie. Angelina Joli memainkan peran utama dalam film Maleficent ini.Â
Dalam film Maleficient ini, Angelina Jolie berperan menjadi sosok perempuan yang aktif dan memiliki kekuatan yang dahsyat.Â
Tak hanya itu saja, Â film Maleficent juga merupakan pemimpin di negeri Moors. Hal tersebut yang memperlihatkkan karakter yang diperankan oleh Angelina Jolie yang memiliki adanya feminisme. Â
Yang mana, perempuan tidak hanya berada di balik layar, melainkan juga memiliki fungsi sebagai suatu objek utama dalam sebuah film.Â
Selain memiliki karakter yang aktif dan memiliki kekuatan, Angelina Jolie dalam film Maleficent memiliki beberapa contoh lainnya yang memperlihatkan adanya feminisme dalam film Maleficient, yaitu (Diani, 2017. hal. 146-148) :
Pertama, dapat dilihat melalui penampilannya. Yang mena Maleficent merupakan peri yang berbeda dari peri yang lainnya.Â
Tanduk dikepalanya, dan aksesoris yang serba hitam, memperlihatkan karakter yang seram dan memiliki kesan yang jahat.Â
Kedua, perilaku yang ada dalam diri Maleficent. Dibalik kostumnya yang mengerikan dan berkesan jahat, Maleficent merupakan peri yang lembut, tegas, dan bertanggung jawab.Â
Yang mana terlihat dalam cuplikannya, ia mengasuh dan merawat seorang bayi perempuan hingga beranjak dewasa dengan penuh cinta dan telah dianggapnya seperti anak sendiri.Â
Karakter tegasnya memperlihatkan pada saat Maleficent mendatangi Raja Henry dan prajuritnya sendirian, untuk memperingatkan kembali kepada Raja Henry tidak memasuki wilayahnya yaitu negeri Moors.Â
Ketiga, adanya cara bicara Maleficent dalam film ini. Di mana Maleficent sangat lantang dan tegas dalam berbicara.Â
Keempat, gerakan yang sangat lincah dan aktif oleh Maleficent ini. Gerakan yang selalu sigap untuk menjada negeri Moors.Â
Yang mana, di perlihatkan pada cuplikan film Maleficent, pada saat pasukan dari Raja Henry mulai mendekati negeri Moors.Â
Tindakan Maleficent tersebut juga merupakan bentuk tanggung jawab akan peran yang diberikan sebagai pemimpin yang melindungi serta menjaga negeri Moors.Â
Adanya karakter-karakter dalam Maleficent yang diperankan oleh Angelina Jolie ini, dapat memperlihatkan salah satu contoh adanya nilai feminsme pada suatu film.
Aksi yang terlihat dalam film Maleficent juga menunjukan bahwa perempuan memiliki haknya dalam membuat suatu keputusan dalam dirinya.
Film Maleficent yang bergenre Disney ini berhasil mengubah pandangan seseorang tentang perempuan. Â
Yang mana cintanya terhadap Aurora, seorang gadis yang dirawatnya sejak masih bayi. Dapat menjadi pesan yang disampaikan oleh penonton, bahwa mencintai tidak hanya soal lelaki atau pangeran. Namun, kita dapat mencinttai siapa aja yang berharga dimata kita.Â
Selain itu, ,melalui film Maleficent juga menjadi suatu pelajaran yang dapat kita tarik kesimpulannya, bahwa baik laki-laki maupun perumpuan, memiliki haknya masing-masing untuk mengembangkan apa yang memang ada dalam dirinya.Â
Baik itu sebagai pemimpin, anggota pekerja, dan lain sebaginya, tidak diperlihatkan dari jenis kelaminnya. Namun, keadilan yang memang harus dan berhak dimiliki oleh semua jenis kelamin, laki-laki maupun perempuan.Â
Daftar Pustaka:Â
Diani, A., Lestari, M. T., & Maulana, S. (2017). Representasi Feminisme Dalam Film Maleficent. ProTVF, 1(2) : 139-150.Â
Ryan, M. (2012). An Introduction to Christicism Literature / Film / Culture. Chichester : Wiley-BlackwellÂ
Stam, R. (2000). Film Theory: An Introduction. Massachusetts: Blackwell Publishers Inc
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H