Marketplace misalnya Ebay dan Amazon dapat menjadi ladang bagi merchants buat menyajikan produk mereka kepada jutaan pembeli di seluruh dunia.
Dari StatsCrop, Amazon memiliki 21 juta pengunjung per hari & lebih dari 100 juta page view per hari. Dengan begitu banyak jutaan pembeli potensial, tidaklah sulit buat memahami bagaimana marketplaces dapat menjadi channel yang baik bagi beberapa online retailers. Selain Amazon, marketplaces lain misalnya Ebay, Rakuten, Sears, atau Newegg juga bisa menjadi channel penjualan yang bagus.
Meskipun marketplaces tadi terlihat menjanjikan, tetap saja tidak menjamin bahwa produkmu akan laku bila melakukan kesalahan-kesalahan umum ini dia.
Kesalahan pertama: Harga terlalu rendah
pada Amazon, penjual umumnya menggunakan gambar produk dan pelukisan produk yang umum. Sering satu-satunya cara buat bersaing merupakan dengan ulasan atau harga. Bila bersaing dengan harga, merchants harus mempersiapkan semuanya. Tetapi seringnya retailer justru salah perhitungan dalam biaya penjualan, mengabaikan biaya pengiriman, atau harga item yang terlalu rendah.
Kesalahan ini tak jarang terjadi saat penjual sibuk memposting produknya ke Amazon atau Rakuten, akan tetapi lupa untuk meyertakan biaya marketplace per-order dan biaya kalkulasi harga.
Kesalahan kedua: pelukisan atau produk yang salah
Marketplaces tidak ingin setiap penjual menghasilkan daftar baru buat setiap produk. Bayangkan saja apa akibat bila Rakuten menampilkan 25 kali produk yang sama dalam halaman kategori produk. Hal itu justru akan menghasilkan pembeli menjadi gundah & akhirnya penjualan dapat menurun.
Biasanya, marketplaces akan meminta penjual buat menunjukkan Universal Product Code (UPC), International Standard Book Number (ISBN), atau pengenal unik lainnya. Nomor-nomor ini digunakan buat menghubungkan beberapa penjual dengan daftar produk.
Kesalahan ketiga: Manajemen persediaan barang yang buruk
Persediaan barang (inventory) merupakan sumber kesalahan yang tak jarang dilakukan retailers, terutama yang menjual produk pada beberapa channel, termasuk marketplaces.
Perkara ini umumnya ada waktu retailer marketers atau manajer tidak cukup baik dalam mengalokasikan persediaan barang ke beberapa channel.
Kesalahan keempat: Kehilangan peluang pemasaran
Selain penjualan secara pribadi, online marketplaces misalnya Ebay, Newegg, dan Amazon juga merupakan cara yang baik buat prospek baru dan berpotensi membentuk hubungan pelanggan yang bertenaga.
Sebuah studi dari Adobe pertanda bahwa pelanggan yang balik buat pembelian kedua umumnya menghabiskan tiga kali lebih banyak dibanding pembelian yang pertama, & pelanggan yang kembali menghasilkan tiga atau lebih pembelian umumnya menghabiskan lima kali lebih banyak dibandingkan pada pembelian pertama. Oleh karenanya, sangat penting buat mendorong pembeli agar balik lagi pada pembelian berikutnya.
Online merchants yang menjual produk melalui marketplaces tak jarang membentuk kesalahan dengan melewatkan peluag pemasaran tadi. Misalnya, ketika menjual produk di Ebay, kamu dapat menyertakan kupon dalam kotak buat pembelian berikutnya.
Nah, dengan mengetahui kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi di marketplaces, kita dapat menghindarinya & mengambil langkah-langkah yang tepat buat mengantisipasinya.
Â
Sumber:Â http://blog.jejualan.com/4-kesalahan-umum-dalam-berjualan-di-marketplace/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H