obat paracetamol. Paracetamol mengurangi rasa nyeri pada kepala dan badan.
Seringkali dari kita ketika sakit pasti mencariTidak heran jika paracetamol jadi obat pereda nyeri yang paling banyak dikonsumsi.
Paracetamol bisa didapat dengan mudah karena obatnya sendiri dijual bebas di apotek manapun, bahkan ada juga di warung madura.
Paracetamol juga dipercaya bisa menyembuhkan nyeri haid, sakit gigi, nyeri sendi, hingga flu. Jenisnya sendiri berupa tablet, kapsul, puyer, hingga sirup.
Karena mudah dicari dan didapat, pada akhirnya masyarakat menjadi bergantung pada paracetamol bila badan langsung tidak fit.
Memang minum obat dapat mengurangi rasa nyeri dan sakit tapi tidak boleh melebihi dosis.
Padahal jika terlalu banyak mengonsumsi paracetamol secara sembarangan juga bisa berbahaya.
"Ini dapat menyebabkan masalah ginjal dan hati serta menyebabkan pendarahan gastrointestinal," kata dr. John Dickson dalam The Guardian.
Pada tahun 2013 Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA mengeluarkan peringatan bahwa mengonsumsi paracetamol dapat menyebabkan Sindrom Stevens-Johnson yang menyebabkan lapisan kulit menjadi terlepas.
Paracetamol tidak boleh digunakan secara teratur. Sebaiknya diminum saat sakit. Cara lain untuk mengatasi rasa sakit yakni mandi air hangat dan latihan peregangan.
Dickson juga mengatakan dalam lima tahun para dokter tidak akan memberikan resep kepada orang yang mempunyai penyakit kronis.
dr. Nadia Nurotul Fuadah melalui Alodokter mengatakan bahwa mengonsumsi obat 4000 mg paracetamol dalam sehari masih tergolong aman.
Bila dikonsumsi dalam jangka waktu panjang tentunya memiliki beragam efek samping, seperti pendarahan lambung, kerusakan fungsi hati, gangguan pernafasan, hingga gangguan kulit.
Ditambah pola hidup yang tidak sehat membuat Anda menjadi lebih sering sakit berhari-hari.
Jangan sampai tergantung dengan paracetamol hingga jadi overdosis obat. Pastikan konsultasi ke dokter bila tetap merasakan sakit setelah minum paracetamol.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H