Mohon tunggu...
Camilla Anindita
Camilla Anindita Mohon Tunggu... Penulis - Social Media, Content Writer, Copywriter

Seseorang yang ingin mengekspresikan diri lewat tulisan. Punya imajinasi tinggi dan kreatif. Welcome to my mind's imagination.

Selanjutnya

Tutup

Love

Sewa Pacar Mengatasi Orang Kesepian?

3 November 2022   07:00 Diperbarui: 10 Desember 2022   12:31 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Website Detik.com

KOMPASIANA.com - Punya pacar pasti seru. Saling berbagi cerita, hobi, kuliner, dan traveling bareng.

Iya pasti punya segudang acara buat ngebucin pacar. Apapun dilakukan untuk ketemu doi. Tentunya weekend paling ditunggu pasangan karena bisa menghabiskan waktu bersama. Itu pula yang bikin iri para jomlo.

Memang manusia tidak bisa hidup sendiri dan butuh orang lain. Butuh bersosialisasi juga agar tidak kesepian. Manusia memang rawan kesepian.

Sendal jepit aja sepasang kenapa kita tidak? 

Perumpamaan ini sering dipakai para jomlo untuk mencari pasangan. Tepatnya sih jadi penyemangat buat cari pacar.

Apalagi di zaman modern dan semuanya serba teknologi ini untuk mencari pacar bukan suatu masalah. 

Sudah banyak aplikasi jodoh yang merajalela dan media sosial juga jadi ajang bertemunya orang asing dan teman yang bisa saja jadi jodoh nantinya.

Nah, yang lagi viral ada jasa sewa pacar.

Biasanya jasa ini sering dipakai di Jepang dan Korea Selatan karena di sana manusia serba individualis, serba mandiri jadi tidak ada waktu untuk mencari pacar.

Namun, ternyata di Indonesia ada jasa ini juga. Jasanya sendiri bisa dari akun pribadi maupun akun bisnis profesional. 

Tarifnya juga berbeda-beda tergantung kebutuhan yang diinginkan. Ini belum termasuk tarif konsumsi, transportasi, dan tiket nonton.

Rata-rata tarif berkisar antara Rp15 ribu - Rp500 ribu. Jenjang waktu bisa dari 1 jam hingga 4 jam.

Ada yang jasanya lewat online, ada juga yang offline. Jasanya bisa berupa rangkulan, bergandengan tangan, atau sekedar chat maupun video call.

Nantinya mereka ini bisa jadi teman nongkrong, teman konser, teman curhat, dan juga teman ngopi.

Di satu sisi si pacar kontrakan ini bisa jadi penyemangat kamu. Di sisi lain, kamu bakal dicap sebagai konsumtif karena jadi kecanduan nyewa pacar dan juga bisa dibilang kamu benar-benar kesepian.

Dari sini bisa dilihat juga psikologis kamu bakal terganggu.

Jadi bila ada yang mengenalkan pacar saat di pernikahan teman, konser, ataupun pertemuan, kamu bisa melihat apa dia pacar sungguhan atau hanya kontrakan.

Gimana? Tetap tertarik nyewa pacar? Atau tetap lebih enak nyari sendiri?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun