Mohon tunggu...
Cameron Malik
Cameron Malik Mohon Tunggu... -

Catatan pinggir yang menjadi utama... juga beredar di: https://volcanoshominid.wordpress.com/ https://www.instagram.com/psyche_collect/ https://gdotlib.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Moralitas Lupa

25 Juli 2018   13:39 Diperbarui: 25 Juli 2018   13:33 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setidaknya si pikun itu semakin tampak baik hati.

tenang, mujarab dan bergairah untuk hidup.

katanya orang-orang sebaiknya menjunjung tinggi lupa

itu bukan kah tindakan bermoral? 

sembari mengingat-ingat ucapannya beberapa detik yang lalu

tidakkah dengannya kau selamat dari haru-haru melankolis dan romantisme  yang seharusnya tidak aktual lagi.

Pasar memang membenci lupa, karena tidak memiliki nilai apapun.

Pasar memiliki cita rasa yang tinggi terhadap ingatan, 

yang menggulungmu pada fatamorgana romantisme, 

mereka menginginkan suara-suara syahdu yang mengutuk mu menjadi melankolis.

beberapa hal, lupa adalah proses perawatan memori dan otak, biar tak berayap dan berjamur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun