Mohon tunggu...
Sukma Ayu Surya Panca
Sukma Ayu Surya Panca Mohon Tunggu... Mahasiswa - PWK_Universitas Jember

Insyaallah suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksternalitas terhadap Produksi Perusahaan

9 April 2023   11:42 Diperbarui: 9 April 2023   11:44 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eksternalitas Publik

Pasar persaingan sempurna disebut sebagai sistem yang efisien. Dengan sistem ini, harga produsen yang muncul adalah cerminan dari biaya sebenarnya dari pembuatan barang itu. Dalam sistem ini, baik konsumen maupun produsen dapat menikmati surplus dari harga yang disepakati secara adil dan maksimal bagi kedua belah pihak.

Namun, sistem persaingan sempurna sering kali sulit diterapkan secara nyata karena ada faktor-faktor seperti monopoli, oligopoli, dan perbedaan kualitas produk yang mempengaruhi pasar. Selain itu, terdapat juga masalah eksternalitas (dampak produk pada lingkungan atau masyarakat) yang tidak dapat diakomodasi dalam sistem persaingan sempurna.

Meski demikian, sistem persaingan sempurna tetap digunakan sebagai patokan dalam analisis ekonomi dan kebijakan publik. Hal ini dilakukan dengan mencoba mengidentifikasi dan mengurangi hambatan pasar yang menghalangi kesetaraan persaingan dan harga yang adil bagi konsumen dan produsen.

Eksternalitas pada dasarnya membahas biaya atau manfaat yang timbul tetapi hal tersebut tidak tercakup dalam harga pasar. Eksternalitas dapat terjadi dalam bentuk positif atau negatif. Eksternalitas positif terjadi ketika kegiatan satu pihak memberikan manfaat kepada pihak lain tanpa biaya. Contohnya, penanaman pohon di dekat lingkungan perumahan dapat memberikan manfaat yang lebih sehat dan indah pada lingkungan sekitar. Eksternalitas negatif terjadi ketika kegiatan satu pihak memberikan biaya kepada pihak lain tanpa manfaat. Contohnya, industri yang menghasilkan polusi yang dapat memengaruhi kesehatan dan lingkungan sekitar.

Namun, eksternalitas juga dapat mencakup biaya dan manfaat yang tidak dapat diukur secara pasti. Contohnya, kegiatan pariwisata yang meningkatkan ekonomi lokal dapat memberikan manfaat sosial dan budaya yang tidak dapat diukur dalam bentuk uang. Hal ini menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan ekonomi dan kebijakan publik.

Artinya, eksternalitas adalah efek yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan atau kejadian yang memberikan keuntungan atau kerugian signifikan pada orang atau kelompok yang bukan pelaku utama dalam pengambilan keputusan atau kegiatan tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya, polusi udara dari pabrik dapat memberikan kerugian pada masyarakat sekitar yang tidak terlibat dalam keputusan untuk membangun pabrik tersebut.

Ada empat mcam eksternalitas yang dapat ditinjau dari pihak yang melakukan dan pihak yang merasakan dampaknya, sebagai berikut :

1. Eksternalitas Positif dari Pihak Pelaku

Eksternalitas positif terjadi jika aktivitas yang dilakukan oleh pelaku memberikan manfaat kepada pihak lain secara tidak sengaja. Contoh: Meningkatnya lapangan pekerjaan yang disebabkan oleh perusahaan baru di wilayah tersebut.

2. Eksternalitas Negatif dari Pihak Pelaku

Eksternalitas negatif terjadi jika aktivitas yang dilakukan oleh pelaku memberikan dampak negatif pada pihak lain secara tidak sengaja. Contoh: Peningkatan polusi udara dari pabrik yang menghasilkan produk yang memberikan keuntungan kepada perusahaan tersebut.

3. Eksternalitas Positif dari Pihak Penerima:

Eksternalitas positif terjadi jika pihak lain menerima manfaat secara tidak sengaja dari aktivitas yang dilakukan oleh pelaku. Contoh: Penyediaan transportasi publik yang dapat mengurangi kemacetan di jalan raya dan memberikan kemudahan transportasi bagi masyarakat.

4. Eksternalitas Negatif dari Pihak Penerima

Eksternalitas negatif terjadi jika pihak lain merasakan dampak negatif secara tidak sengaja dari aktivitas yang dilakukan oleh pelaku. Contoh: Peningkatan kebisingan dari pabrik yang merusak kesehatan dan kenyamanan hidup warga sekitar.

Seperti pada kasus pengembangan riset teknologi baru yang dilakukan oleh sebuah perusahaan, hal tersebut dapat menyebabkan para competitor menjadi tertantang untuk menemukan sebuah teknologi yang jauh lebih canggih sehingga bisa meningkatkan tingkat laju inovasi perusahaan. Selain itu, teknologi yang ditemukan bisa meningkatkan produktivitas dari sector ekonomi yang dipengaruhinya.

Perusahaan yang melakukan riset teknologi baru dapat menghasilkan produk atau layanan yang lebih efisien, inovatif, dan ramah lingkungan. Misalnya, sebuah perusahaan yang mengembangkan teknologi baterai yang lebih efisien akan meningkatkan efisiensi energi dari kendaraan listrik dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Dampak inovasi teknologi yang dihasilkan oleh perusahaan riset juga berdampak pada sektor ekonomi lainnya. Perusahaan yang menyediakan teknologi baru yang meningkatkan produktivitas dan efisiensi dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan bagi bisnis. Selain itu, inovasi juga dapat membuka peluang baru dalam pasar dan menciptakan lapangan kerja baru.

Dalam jangka panjang, riset teknologi juga dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Teknologi baru yang dihasilkan bisa membantu meningkatkan akses ke layanan publik seperti kesehatan, pendidikan, dan pelayanan publik lainnya, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara umum.

Oleh karena itu, riset teknologi merupakan bagian penting dari pengembangan bisnis dan ekonomi, yang bertujuan untuk meningkatkan inovasi, efisiensi, dan kualitas hidup manusia. Perusahaan riset teknologi harus diberikan dukungan dan insentif yang cukup oleh pemerintah dan masyarakat agar dapat terus melahirkan teknologi yang bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun