sang tiran!
Ia mati dengan tenang! Setelah dilayani bagai raja, tanpa sedikitpun menyicipi penjara, TANPA pertanggungjawaban apapun atas perbuatan-perbuatannya! Apapun! Tidak satupun!
Hukum di negeri ini mandul!
Pemerintahnya cabul!
Mereka hanya mampu dan mau mengurusi pedagang kaki lima, pencopet, penjambret, dan bapak yang menggendong mayat anaknya!
Dan mereka, dengan tanpa malu-malu dan tanpa ditutup-tutupi baru saja memperlihatkan sebuah pertunjukkan paling memuakkan kepada seisi dunia!
Dan mereka, menyatakan berkabung selama tujuh hari untuk seorang penjahat kemanusiaan!!
Maka mereka, baru saja mempertunjukkan siapa diri mereka sebenarnya.
EPILOG
Aku menolak untuk berkabung, aku tidak sudi menyediakan belasungkawa untuknya dan keluarganya. Sedikitpun tidak.
Aku mengutuk hukum dan penguasa negara ini yang secara luar biasa vulgar telah memperlakukan rakyatnya secara sangat-sangat-sangat tidak adil.
Aku akan mengingatkan, lagi dan lagi, untuk tidak lupa pada sejarah, untuk sadar dan selalu ingat: Tangan Soeharto sang Bapak Pembangunan itu berlumuran darah berjuta-juta rakyat negeri ini!