Mohon tunggu...
calvyn toar
calvyn toar Mohon Tunggu... Administrasi - Give what you can, cause you only live once!

businessman, seo master, content creator | driven by heart

Selanjutnya

Tutup

Politik

Selamat Jalan Fidel Castro, Sang Lazarus!

5 Desember 2016   11:01 Diperbarui: 5 Desember 2016   11:14 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fidel Castro, Sang Pejuang Revolusioner alias Sang Komandan wafat dengan tenang pada 25 November 2016, dalam usia 90 tahun. Rakyat Kuba berkabung selama 9 hari.

Tak hanya di Kuba, hari berkabung untuk Castro pun dilakukan di Korea Utara (Korut). Kedekatan ideologi, dan eratnya hubungan personal-emosional Castro, dengan ayah (Kim Jong-Il) dan kakek (Kim Il-Sung) dari pemimpin Korut saat ini, Kim Jong-un, mendorongnya menetapkan hari berkabung nasional selama 3 hari untuk Sang Komandan. Di Korut, Fidel Castro adalah pahlawan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK). Dialah satu-satunya pemimpin asing yang mendapatkan gelar tertinggi di Korut.

Kim Jong-un pun mengutus Choe Ryong-Hae, wakilnya di Partai Pekerja, untuk menghadiri pemakaman Castro, Minggu (4 Desember 2016). Selain Choe Ryong-Hae, pemimpin dunia yang tampak hadir dalam pemakaman yang sifatnya tertutup ini adalah Presiden Bolivia Juan Evo Morales Ayma (atau dikenal dengan Evo Morales), dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

Upacara pemakaman abu jenazah Sang Komandan dilakukan di Santiago, bukan di Havana. Fidel Castro dimakamkan di samping makam pahlawan kemerdekaan Kuba, Jose Marti – Idola Castro sejak muda.

Santiago adalah tempat lahirnya Revolusi Kuba pada tahun 1959, di bawah pimpinan Castro, dan didukung oleh Raul adiknya, dan teman sejati seperjuangannya, Che Guevara.

Fidel Castro dan sahabatnya asal Argentina, Che Guevara (img: fightbacknews.org)
Fidel Castro dan sahabatnya asal Argentina, Che Guevara (img: fightbacknews.org)
Kepergian Castro untuk selamanya diiringi 29 kali tembakan salvo. Presiden Kuba, Raul Castro, sang adik, memimpin langsung upacara pemakaman abu jenazahnya yang sebelumnya telah dikremasi. Pemakamannya dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia dan puluhan ribu rakyat Kuba.

Dibenci dan dipuja dalam negeri

Pemimpin yang pernah berkuasa selama 5 dekade ini, dibenci sekaligus dipuja. Dibenci, karena seperti dilansir Yahoo News, Rabu (30/11/16), selama berkuasa, Castro Sang Pejuang Revolusioner, memenjarakan puluhan ribu pengkritiknya dan mengeksekusi ribuan orang yang melawan pemerintahannya. Rezimnya yang kejam melahirkan gelombang migrasi jutaan rakyat Kuba ke Amerika Serikat (AS), termasuk salah seorang anak kandungnya sendiri.

Dipuja, karena bagi rakyat miskin Kuba, keberhasilan revolusi 1959, menjadikan semua warga Kuba hidup setara. Tidak ada jurang antara kaya dan miskin – Itulah aplikasi ideologi yang diadopsi Castro dari ‘perkawinan’ sistem Lenin-Marx. Karisma dan idealismenya yang kuat pun mampu mempertahankan kedaulatan Kuba hingga saat ini. Ia tidak dapat didikte oleh AS bahkan Soviet, sekutunya kala berkuasa. Keberhasilannya menerapkan sistem pemerintahannya, mencipta Kuba menjadi negara yang memiliki layanan pendidikan dan kesehatan gratis terbaik bagi warganya, dan role model bagi dunia.

 Idola dan simpati internasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun