Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Pentingnya Etika dan Moral di Jaman Millenial

13 Mei 2019   11:08 Diperbarui: 30 Juni 2021   15:45 2797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan jaman di Indonesia sudah memiliki banyak perubahan perubahan. Perkembangan juga menyebabkan perubahan di sisi pergaulan. Perkembangan dalam pergaulan inilah yang membuat para generasi muda atau generasi milenial memiliki etika dan moral yang kurang baik di mata masyarakat umum. 

Pergaulan dengan teman sebaya ataupun sifat yang selalu ingin mengikuti perkembangan membuat seseorang dapat salah dalam pergaulan sehingga memiliki etika yang buruk.

Kurangnya pengetahuan dan pendidikan mengenai apa itu etika dan moral juga dapat menyebabkan seseorang salah dalam pergaulan. Dimana seharusnya terdapat batasan batasan seseorang untuk bergaul baik dalam lingkungan masyarakat maupun lingkungan pertemanan. Sebelumnya apakah itu etika dan moral?

Kata etika, atau sering juga disebut etik, atau ethics (bahasa inggris), mengandung banyak pengertian. Dari segi asal kata, istilah etika berasal dai kata Latin "Ethicos" yang berarti kebiasaan. 

Dengan demikian pengertian asli dari etika adalah kebiasaan masyarakat. Namun seiring waktu pengertian etika ini mengalami perubahan, etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang tidak.

Moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. Moral juga berarti ajaran yang baik dan buruk perbuatan dan kelakuan (akhlak). "Moral" berasalah dari kata "mores" dalam bahasa latin, yang kemudian diterjemahkan menjadi "aturan Kesusilaan".

Salah satu perkembangan yang tidak bermoral dan beretika adalah tren nya penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat khususnya generasi muda, dikarenakan hanya untuk terlihat keren ataupun hanya untuk gaya-gaya mereka mencoba narkoba dan akhirnya menjadi pencandu. Hal ini pun terus bertambah setiap tahunnya.

Data pada tahun 2015.

Seperti yang terlihat pada data tersebut, tren penggunaan narkoba terus meningkat setiap tahunnya. Pengguna narkoba pun terdapat dari berbagai kalangan, pekerja, pelajar, maupun pengangguran. 

Apakah selamanya narkoba berbahaya? Tentu tidak, jika hal tersebut di teliti dan dipelajari oleh para ahli medis, narkoba dapat memberikan pengobatan untuk pasien yang membutuhkan. Akan tetapi disini mereka malah menyalahgunakan penggunaan narkoba untuk bersenang senang yang menyebabkan kecanduan.

Maka dari itu mengajari moral dan etika merupakan peranan dari orang tua dan juga peranan diri sendiri karena manusia telah diberi akhlak budi dan pengetahuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. 

Jikalau seorang anak ternyata terlibat dalam narkoba sebaiknya memberi tahu kepada orang tua untuk direhabilitasi dan teruntuk orang tua janganlah memarahi mereka terlebih dahulu dikarenakan sulit untuk memberitahukan hal itu apalagi kepada orang tua, dibutuhkan keberanian besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun