Mohon tunggu...
Calvin Theodore Linardi
Calvin Theodore Linardi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Waspada! Pancaroba dan Meningkatnya Penyakit Demam Berdarah

27 April 2024   21:59 Diperbarui: 27 April 2024   22:09 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancaroba adalah periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya, sering dikaitkan dengan peningkatan kasus penyakit demam berdarah (DBD). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, yakni media penularan DBD.

Namun, bagaimanakah pancaroba bisa berkaitan dengan meningkatnya kasus demam berdarah?

  1. Perubahan Suhu dan Kelembaban: Fluktuasi suhu dan kelembaban udara yang tidak menentu pada musim pancaroba meningkatkan populasi nyamuk Aedes aegypti. Menurut penelitian, suhu hangat dan lembab menjadi lingkungan yang ideal untuk perkembangbiakan nyamuk, serta telur nyamuk yang tersimpan di genangan air hujan menjadi lebih cepat menetas.

  2. Genangan Air: Curah hujan yang tinggi pada musim hujan sebelumnya menghasilkan banyak genangan air, genangan tersebutlah yang menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak. Genangan air ini dapat ditemukan di berbagai tempat, seperti bak mandi, talang air, ban bekas, dan tempat penampungan air lainnya.

  3. Perilaku Manusia: Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, seperti membiarkan sampah menumpuk dan tidak menguras bak mandi secara rutin turut meningkatkan risiko perkembangbiakan nyamuk terlebih pada saat pancaroba.

https://www.halodoc.com/kesehatan/demam-berdarahInput sumber gambar
https://www.halodoc.com/kesehatan/demam-berdarahInput sumber gambar

Akibat yang dirasakan dari Meningkatnya Kasus DBD:

  1. Kesehatan: Menurut data dari Kemenkes, peningkatan kasus DBD dapat membebani sistem kesehatan di Indonesia dan meningkatkan angka kematian terutama bagi anak-anak dan orang tua yang rentan terhadap penyakit ini dan kurangnya edukasi yang cukup untuk penanganan dan penanggulangannya.

  2. Faktor Ekonomi: Biaya pengobatan DBD tentu akan menyebabkan kerugian ekonomi bagi keluarga pasien dan masyarakat secara keseluruhan. Menurut berbagai data, pengobatan untuk DBD bisa berkisaran Rp 5-20 juta.

Pencegahan dan penanggulangan yang dapat dilakukan meliputi :

  1. 3M Plus: Melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus secara rutin, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat penampungan air, serta memelihara ikan pemakan jentik nyamuk. 

  2. Fogging: Melakukan pengasapan (fogging) di daerah yang rawan DBD untuk membunuh nyamuk dewasa, dan mencegah terjadi penularan DBD.

  3. Kebersihan Lingkungan: Menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membiarkan sampah menumpuk dan menguras bak mandi secara rutin.

  4. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya DBD dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan melalui edukasi dan kampanye kesehatan, terlebih pada mereka yang memiliki kekurangan dalam finansial.

  5. Kolaborasi dari Berbagai Pihak: Mendorong kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam upaya pengendalian DBD.

Daftar Pustaka:

  1. https://perpustakaan.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2022/12/KEMENKES-RI-DEMAM-BERDARAH.pdf

  2. https://axa-mandiri.co.id/-/apakah-pasien-demam-berdarah-harus-dirawat-di-rumah-sakit#:~:text=Setidaknya%2C%20biaya%20pengobatan%20demam%20berdarah,Rp5%20juta%20hingga%20Rp20%20juta

  3. https://rsud.tulungagung.go.id/waspadai-penyakit-yang-muncul-saat-pancaroba

  4. https://dspace.hangtuah.ac.id/xmlui/bitstream/handle/dx/550/Pengaruh%20Musim%20%28Hujan%20dan%20Kemarau%29%20Terhadap%20Kepadatan%20populasi%20Larva%20Aedes%20Aegypti%20...pdf?sequence=3&isAllowed=y

  5. https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-musim-pancaroba-dan-berbagai-dampaknya

  6. https://www.halodoc.com/kesehatan/demam-berdarah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun