Mohon tunggu...
Calvin JordanSimanjuntak
Calvin JordanSimanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Swasta D.I.Yogyakarta

Mahasiswa, D.I.Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Budaya Senyum Salam Sapa, Langkah Kecil dalam Melakukan Komunikasi

24 November 2020   20:07 Diperbarui: 24 November 2020   20:17 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum, komunikasi verbal adalah komunikasi yang berbentuk lisan ataupun tulisan, contohnya adalah penggunaan kata-kata. Sedangkan komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata, contohnya menggunakan bahasa tubuh seperti mimik wajah dan gerakan tangan, bahkan intonasi suara dan kecepatan berbicara. (Yasmin, 2020)

Budaya 3S (Senyum, Salam, dan Sapa) menjadi salah satu contoh dari penerapan komunikasi verbal. Budaya tersebut menjadi bagian dari komunikasi nonverbal karena, salah satu penerapannya yaitu tersenyum dan melambaikan tangan. Penerapan komunikasi nonverbal ini dilakukan untuk melengkapi komunikasi verbal yang dilakukan.

Dalam budaya 3S, orang yang mengatakan Selamat pagi/siang/sore/malam, mari pak/bu, permisi pak/bu akan disertai dengan mimik muka maupun Gerakan tangan/membungkukan badan yang dilakukan dalam waktu bersamaan. 

Verbal and nonverbal messages interact with each other in six major ways: to accent, to complement, to contradict, to control, to repeat, and to substitute for each other. (DeVito , 2019, h. 132). 

Dari interaksi tersebut yang terjadi dalam budaya 3S ini, Accent (Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam (Sambil tersenyum)), Complement (Tersenyum saat menyapa orang), dan Substitute (Menyapa dengan tersenyum mengantikan mngucapkan salam saat bertemu orang). 

First, nonverbal behavior can sometimes have clear meaning; but it is frequently ambiguous. (Baldwin, Coleman, Gonzalez, & Shenoy-Packer, 2014, h. 160). 

Namun dalam melakukan budaya 3S ini juga perlu memerhatikan dan menggunakan komunikasi nonverbal agar tidak menjadi salah tafsir. Selain itu dengan menerapkan budaya 3S ini dapat membantu anda dalam melakukan proses komunikasi.

Daftar Pustaka

Baldwin, J. R., Coleman, R. R., Gonzalez, A., & Shenoy-Packer, S. (2014). Intercultural Communication for Everyday Life (1 ed.). United Kingdom: Willey Blackwell. Retrieved November 24, 2020, from bookshelf.vitalsource.com

DeVito , J. A. (2019). The Interpersonal Communication Book (15 ed.). United Kingdom: Pearson Education Limited. Retrieved November 24, 2020, from bookshelf.vitalsource.com

Kompas.com. (2020, September 19). Home/Skola. Retrieved November 24, 2020, from kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun