CDN adalah jaringan server yang tersebar di berbagai lokasi geografis yang menyimpan salinan konten statis dari website Anda, seperti gambar, video, atau file CSS. Dengan menggunakan CDN, permintaan pengguna akan diarahkan ke server terdekat dari lokasi mereka, sehingga kecepatan akses website bisa meningkat secara signifikan.
Misalnya, Cloudflare dan Akamai adalah beberapa CDN populer yang bisa diintegrasikan dengan mudah ke website. Selain meningkatkan kecepatan, CDN juga menambah lapisan keamanan pada website, karena trafik akan melewati server CDN terlebih dahulu sebelum mencapai server utama.
6. Mengurangi Plugin yang Tidak Diperlukan
Jika Anda menggunakan platform seperti WordPress, ada baiknya memperhatikan jumlah plugin yang terpasang di website Anda. Terlalu banyak plugin bisa membuat website menjadi lambat, karena setiap plugin memerlukan sumber daya tambahan dari server untuk memproses fungsinya.
Pastikan hanya menggunakan plugin yang benar-benar diperlukan dan selalu periksa kompatibilitasnya dengan versi terbaru dari platform yang digunakan. Plugin yang sudah usang atau tidak didukung oleh pengembangnya bisa menjadi penyebab lambatnya loading serta menimbulkan risiko keamanan bagi website.
7. Kompresi Gzip untuk File Besar
Gzip adalah teknik kompresi yang memungkinkan Anda untuk mengompres file website seperti HTML, CSS, dan JavaScript sehingga ukurannya lebih kecil dan bisa dimuat lebih cepat. Mengaktifkan Gzip pada website Anda bisa mengurangi ukuran file hingga 70%, yang tentunya mempercepat waktu loading.
Anda dapat mengaktifkan Gzip dengan mengatur file .htaccess atau dengan menggunakan plugin jika website Anda berbasis WordPress. Fitur ini sangat berguna untuk situs dengan banyak konten dan halaman yang cukup kompleks, karena dapat mengurangi ukuran data yang dikirim dari server ke browser pengguna.
8. Pantau Performa Secara Berkala
Memantau kecepatan website secara rutin adalah langkah penting untuk memastikan website selalu dalam kondisi optimal. Ada banyak alat yang bisa Anda gunakan untuk memantau kecepatan website, seperti Google PageSpeed Insights, GTmetrix, atau Pingdom. Alat-alat ini memberikan laporan lengkap tentang elemen-elemen yang memperlambat website dan memberikan saran untuk memperbaikinya.
Pastikan Anda mengecek performa secara berkala, terutama setelah melakukan perubahan besar pada website seperti menambahkan fitur baru atau memperbarui desain. Dengan begitu, Anda bisa segera mengatasi masalah performa sebelum berdampak pada pengalaman pengguna dan peringkat SEO.
Kesimpulan
Kecepatan website adalah faktor kunci dalam memberikan pengalaman pengguna yang optimal dan meningkatkan peringkat di mesin pencari. Dengan mengikuti langkah-langkah seperti memilih hosting yang andal, mengoptimalkan gambar, menggunakan caching, dan mengurangi plugin yang tidak perlu, Anda bisa membuat website Anda lebih cepat dan responsif. Dalam persaingan digital yang semakin ketat, memiliki website yang cepat tidak hanya membuat pengunjung merasa nyaman, tetapi juga meningkatkan peluang konversi dan memperkuat branding bisnis Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H