Tahun 2020 adalah tahun yang tak terlupakan, bukan hanya karena dampak pandemi COVID-19 yang melanda dunia, tetapi juga karena lahirnya berbagai tren kuliner yang menarik perhatian masyarakat. Di tengah keterbatasan mobilitas, banyak orang menemukan hiburan dan kreativitas dalam memasak dan menciptakan makanan baru. Dari es kepal Milo yang menyegarkan hingga dalgona coffee yang menggemparkan media sosial, berbagai makanan viral ini menjadi simbol dari upaya kita untuk menemukan kebahagiaan di tengah ketidakpastian. Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa dari makanan ini kini mulai terlupakan. Mari kita telusuri perjalanan makanan-makanan viral ini dan apa yang menyebabkan kepopulerannya menurun.Â
1. Es Kepal Milo: Kenangan Manis yang Memudar
Es kepal Milo sempat menggebrak dunia kuliner dengan tampilan yang menggoda---es serut yang disiram dengan saus Milo kental dan topping lainnya. Keunikan dan kesegaran es ini membuatnya cepat viral, terutama di media sosial. Banyak orang berlomba-lomba membuat versi mereka sendiri di rumah. Namun, seiring waktu, banyak yang beralih ke variasi es serut lainnya atau lebih memilih camilan tradisional, sehingga penjual es kepal Milo mulai kesulitan menarik pelanggan baru. Kini, es ini lebih sering muncul sebagai kenangan manis di feed media sosial daripada sebagai pilihan kuliner sehari-hari.
2. Dalgona Coffee: Hype yang Berangsur Redup
Dalgona coffee adalah minuman kopi kocok yang menjadi fenomena di awal pandemi. Dengan proses pembuatan yang sederhana namun memukau, banyak orang berbondong-bondong membuatnya di rumah. Namun, setelah beberapa bulan, daya tariknya mulai berkurang. Banyak yang kembali ke cara penyajian kopi yang lebih praktis, dan dengan banyaknya resep baru yang bermunculan, dalgona coffee kini lebih sering diingat sebagai salah satu tren yang muncul di masa sulit. Meskipun rasanya tetap enak, keunikan dan daya tarik visualnya tidak lagi sama.
3. Kue Cubir: Dari Tren ke Terpinggirkan
Kue cubir adalah salah satu camilan yang viral karena keunikan bentuk dan variasi toppingnya. Namun, setelah periode puncaknya, minat terhadap kue cubir mulai menurun. Banyak orang lebih memilih kembali ke kue-kue tradisional yang sudah familiar dan terbukti lezat. Meski masih ada penggemar setia, kue cubir kini lebih jarang terlihat di pasar dan toko kue, menjadi salah satu dari sekian banyak tren kuliner yang kehilangan pamornya.