Secara otomatis, Youtube juga akan melakukan rekomendasi bagi konten-konten berkualitas dengan tingkat pertumbuhan dan engagement yang baik. Views, subscribers, menonton ulang, membeli produk, dan rekomendasi adalah variable-variabel yang saling berkorelasi dan saling dukung. Inilah pemanfaatan teknologi data analitik
Secara internal, Tsuburaya bersama Bandai dan kongsian bisnis lain jelas dapat memantau pendapatan yang mereka hasilkan sejak strategi Growth Hack yang mereka lakukan.Â
Dalam istilah bisnis, dikenal metrics GMV atau gross merchandising value dan Customer Lifetime value yang lazim dipakai oleh tim manajemen untuk memantau pertumbuhan dan kelayakan bisnis di masa depan.Â
Pebisnis Jepang memegang budaya Lean. Jelas dengan adanya kelanjutan serial gratisan hingga Ultraman Z, Tsuburaya telah merasakan nikmat manfaat Growth Hack yang dilakukan. Kyodo News Group bahkan mencapat pendapatan global dari IP Ultraman telah mencapai 11.5 milyar USD. Ganbate Ulutoraman.
Lalu bagaimana dengan Toei?
Kabarnya, mereka akan mengikuti jejak Tsuburaya Official, walau sedikit terlambat. Channel Toei Tokusatsu World baru dirintis pada tahun 2019. 7 tahun setelah Tsuburaya Official. Hingga saat video ini dibuat, pun mereka bahkan belum menampilkan video-video serial terbarunya macam Kamen Rider Saber.Â
Coba cek bagian diskripsi channel, dan kalian akan temukan bagaimana Tsuburaya langsung menghajar penonton dengan call to action link kunjungan ke situs official, toko, dan media sosial Tsuburaya lain. Sebuah pukulan telak bagi Toei Tokusatsu. Ayo Semangat dan terus maju tim Toei Tokusatsu.
Okey, sekian ulasan tentang model bisnis Ultraman vs Kamen Rider.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H