Mohon tunggu...
Christofer CalvinBoen
Christofer CalvinBoen Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meninggalkan Kota, Merangkul Kesederhanaan

21 November 2024   10:35 Diperbarui: 21 November 2024   10:47 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"The sole meaning of life is to serve humanity"

- Leo Tolstoy

Ekskursi ke Pondok Pesantren Muhammadiyah Amanah memberikan pengalaman berharga dalam menghargai perbedaan dan kesederhanaan hidup. Selama di sana, kami belajar bahwa kebahagiaan tidak bergantung pada materi melainkan pada kebersamaan dan rasa syukur. Melalui interaksi dengan para santri, kami disadarkan tentang pentingnya adaptasi dan rasa hormat terhadap budaya yang berbeda. Setiap momen interaksi mengajarkan nilai-nilai kebaikan yang tidak ditemukan di dalam buku teks tetapi dirasakan langsung melalui pengalaman nyata.

Kegiatan ini menekankan pentingnya memahami dan menghargai nilai-nilai hidup yang dimiliki oleh setiap individu, baik dalam konteks agama maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semakin terhubungnya dunia, interaksi lintas budaya dan agama menjadi semakin intens. Oleh karena itu, ekskursi semacam ini perlu didukung dan diteruskan sebagai bagian dari pendidikan karakter di sekolah. Melalui kegiatan ini, siswa dapat mengembangkan sikap empati dan pengertian yang lebih dalam terhadap perbedaan yang ada di sekitar mereka.

Ekskursi ini juga membantu membentuk karakter siswa dengan memperkenalkan mereka pada gaya hidup yang berbeda. Hal ini meningkatkan toleransi dan pemahaman lintas budaya, yang sangat diperlukan dalam masyarakat multikultural. Dengan mendukung kegiatan seperti ini, kita dapat menciptakan generasi yang lebih empatik dan toleran. Selain itu, pengalaman langsung seperti ini juga menumbuhkan rasa kebersamaan dan kerja sama di antara siswa, yang penting untuk pembentukan karakter yang kuat dan berintegritas. Ekskursi lintas agama tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang berbeda, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan damai.

Setelah menempuh perjalanan panjang dari Jakarta ke Tasikmalaya yang memakan waktu sekitar 6,5 jam, kami akhirnya tiba di Pondok Pesantren Muhammadiyah Amanah. Sambutan hangat dari para santri membuat kami merasa diterima dan langsung mempererat silaturahmi. Dari awal, saya merasakan semangat kebersamaan yang kuat di lingkungan pesantren. Para santri menunjukkan keramahtamahan dan antusiasme yang luar biasa, membuat kami segera merasa seperti bagian dari komunitas mereka.

Pada hari kedua, kami mendaki Gunung Galunggung bersama para santri. Kebersamaan dan kebahagiaan yang terpancar dari para santri sangat terasa, meskipun dalam kesederhanaan. Pengalaman mendaki hingga puncak gunung mengajarkan saya tentang pentingnya kerja sama dan rasa syukur. Ketika kembali ke pesantren, kami beristirahat sebelum melanjutkan ke sesi berikutnya, yaitu belajar kosa kata bahasa Inggris dan Arab bersama para santri. Melalui kegiatan ini, kami dapat melihat semangat belajar yang tinggi di antara para santri meskipun dengan keterbatasan fasilitas yang ada.

Pada malam harinya, kami mengadakan pertunjukan nyanyi yang melibatkan perwakilan dari santri dan kelompok kami. Melalui kegiatan ini, kami berbagi kegembiraan dan menunjukkan apresiasi terhadap budaya masing-masing. Kegiatan ini memberikan pelajaran berharga tentang kebahagiaan yang tidak tergantung pada materi, melainkan pada kebersamaan dan kesederhanaan hidup. Pada akhirnya, kami pulang dengan kenangan indah dan pemahaman yang lebih dalam tentang arti kebersamaan dan rasa syukur. Kegiatan ekskursi ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga penuh dengan pelajaran hidup yang berharga.

Di Pondok Pesantren Muhammadiyah Amanah, kehangatan dan semangat kebersamaan dari para santri sangat terasa. Mereka menyambut kami dengan keramahan dan memperkenalkan nilai-nilai yang mereka pegang teguh. Lingkungan pesantren yang sederhana namun terstruktur mengajarkan kami tentang kedisiplinan dan kemandirian. Kehidupan sehari-hari di pesantren dipenuhi dengan aktivitas yang teratur dan penuh makna, mencerminkan nilai-nilai yang diajarkan kepada para santri.

Setiap hari dipenuhi dengan kegiatan yang bermanfaat seperti belajar kosa kata bahasa Inggris dan Arab, serta mengikuti ekstrakurikuler yang beragam. Para santri berusaha mengembangkan diri dengan semangat tinggi, meskipun fasilitas terbatas. Mereka menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan, mengajarkan kami untuk lebih menghargai apa yang kami miliki. Selain itu, kegiatan-kegiatan tersebut juga membantu membentuk karakter mereka menjadi pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.

Di luar kegiatan belajar, kami juga diajak untuk mendaki Gunung Galunggung bersama para santri. Pengalaman mendaki gunung hingga puncak mengajarkan kami tentang pentingnya kerja sama dan kebersamaan. Meskipun dalam kesederhanaan, kebahagiaan yang terpancar dari para santri sangat terasa dan memberikan pelajaran berharga tentang rasa syukur dan kebersamaan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan kenangan yang indah tetapi juga membuka mata dan hati kami untuk lebih menghargai perbedaan dan kesederhanaan hidup.

Penelitian menunjukkan bahwa ekskursi ke tempat-tempat seperti Pondok Pesantren Muhammadiyah Amanah dapat meningkatkan pemahaman dan toleransi antar siswa. Studi oleh Universitas Indonesia menemukan bahwa interaksi langsung dengan individu dari latar belakang yang berbeda dapat mengurangi prasangka dan stereotip negatif. Hal ini menunjukkan pentingnya ekskursi lintas agama dalam membentuk karakter siswa menjadi lebih empatik dan toleran.

Lebih lanjut, Universitas Gadjah Mada juga menemukan bahwa kegiatan ekskursi lintas agama memperkaya perspektif siswa dan mengajarkan mereka nilai-nilai kehidupan yang berharga. Interaksi dengan santri dari latar belakang yang berbeda memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai kehidupan dan pentingnya menghargai perbedaan. Pengalaman langsung ini memberikan dampak positif yang besar dalam membentuk pola pikir dan sikap siswa.

Dengan dukungan terhadap kegiatan ekskursi semacam ini, kita dapat menciptakan generasi yang lebih empatik dan toleran. Ekskursi lintas agama bukan hanya memberikan pengalaman belajar yang berbeda, tetapi juga membantu membentuk karakter siswa agar lebih menghargai dan memahami perbedaan. Oleh karena itu, penting untuk terus mendukung dan mengembangkan kegiatan ini sebagai bagian dari pendidikan karakter di sekolah. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa secara individu tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun