Â
      Â
Banyuwangi tidak lepas dari wisata dan kebudayaannya, kota yang terletak di ujung timur pulau Jawa ini memiliki banyak wisata alam yang masih terjaga dari dulu hingga sekarang. Wisata alam yang masih terjaga bukan hanya pada kawasan pantai saja, tapi Banyuwangi juga memiliki hutan alam yang masih adem dan asri yang dikenal dengan nama De Djawatan.De Djawatan berlokasi di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring. Jarak yang ditempuh untuk mengunjungi De Djawatan dari pusat Kota Banyuwangi yaitu kurang lebih 30 kilometer. Meskipun tempat ini lumayan jauh dari pusat kota, namun tidak sedikit para wisatawan lokal maupun luar daerah yang datang untuk menikmati sejuknya suasana di De Djawatan.
De Djawatan merupakan hutan alam yang memiliki luas sekitar 3,8 hektar dan berisi pohon trembesi yang mendominasi seluruh area. Pohon-pohon trembesi yang berada di De Djawatan itu sudah berusia ratusan tahun dan memiliki diameter mencapai 3 meter. Sehingga membuat tempat ini menjadi sejuk dan membuat nyaman pengunjung yang datang.
Dulunya tempat ini adalah tempat yang digunakan untuk penimbunan hasil hutan yang dimiliki serta dikelola oleh Perhutani khususnya daerah bagian selatan Banyuwangi. Namun seiring berjalannya waktu, ribuan kayu yang ditumpuk disini lama-kelamaan semakin berkurang dan pada akhirnya habis.Â
Sejak saat itu banyak para pemuda sekitar memanfaatkan De Djawatan untuk berfoto dan diunggah ke media sosial mereka dan tempat ini banyak dikenal oleh masyarakat, terutama masyarakat daerah Banyuwangi dan sekitarnya.
Saat memasuki area De Djawatan, wisatawan akan disambut oleh pos yang akan membantu mengarahkan pembayaran tiket masuk pengunjung. Harga tiket masuk De Djawatan relative terjangkau, hanya Rp.7.500 saja per-orangnya.Â
Dengan harga yang murah, para wisatawan bisa menikmati indahnya hutan alam tersebut sepuasnya. Selain bisa berfoto dan menikmati suasana, wisatawan juga dapat menikmati fasilitas lain yang ada disana. Diantaranya yaitu bisa menaiki delman, menunggangi kuda, menaiki motor trail, dan masih banyak yang lainnya. Fasilitas tersebut dikenakan biaya sendiri sekitar Rp.30.000 per-orangnya.
De Djawatan juga menyediakan beberapa warung yang menjual aneka makanan. Mulai dari makanan ringan hingga makanan berat. Tentunya dengan harga yang terjangkau pula, masyarakat atau pengunjung sudah bisa merasakan nikmat menyantap makanan sambil melihat rindangnya pepohonan.
Banyaknya wisatawan yang berkunjung dari luar daerah menjadikan De Djawatan semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia, bahkan hutan alam ini sempat dijadikan tempat shooting beberapa film Indonesia. Diantaranya adalah film Yowis Ben yang disutradarai oleh Bayu Skak dan beberapa film berlatar horror lainnya.
Para artis papan atas Indonesia juga berkunjung ke tempat ini karena viralnya tempat ini di sosial media, contohnya adalah Ria Ricis. Saat bulan madu bersama sang suami ke Nusa Tenggara dan Bali, Ria Ricis juga sempat mengunjungi De Djawatan dan mengunggah foto-fotonya di akun Instagram pribadi miliknya.Â
Mulai saat itu banyak wisatawan luar kota yang ingin mengunjungi hutan ala mini untuk menikmati betapa sejuknya berada dibawah ratusan pohon trembesi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H