Mohon tunggu...
Calvin
Calvin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis dengan berbagai tema dan topik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Lingkungan Sekolah Dasar

17 Juni 2023   17:38 Diperbarui: 17 Juni 2023   17:52 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah Tujuan Nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Tujuan ini bertujuan untuk memastikan kesehatan yang baik dan meningkatkan kesejahteraan bagi semua orang di semua usia. Dalam mencapai tujuan ini, perilaku hidup bersih dan sehat memainkan peran penting. Sasaran dari tujuan SDGS ini salah satunya menuju ke anak usia dini, terutama di lingkungan sekolah

            Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam membentuk karakter dan perilaku individu. Lingkungan sekolah adalah tempat di mana siswa menghabiskan sebagian besar waktunya, dan sebagai institusi pendidikan, sekolah memiliki peran penting dalam membentuk perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa. Perilaku hidup bersih dan sehat bukan hanya tentang menjaga kebersihan fisik, tetapi juga melibatkan aspek-aspek lain seperti kebersihan lingkungan, kesehatan mental, dan pola makan yang seimbang. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah serta beberapa langkah yang dapat diambil untuk mendorong perilaku tersebut.

            Salah satu aspek penting dalam perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah adalah menjaga kebersihan fisik. Para siswa harus diajarkan tentang pentingnya mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet. Sekolah dapat menyediakan fasilitas cuci tangan yang memadai dan mengajarkan teknik yang benar dalam mencuci tangan. Selain itu, para siswa juga harus diajarkan tentang pentingnya menjaga kebersihan pribadi, seperti mandi secara teratur, mengganti pakaian bersih, dan menjaga kebersihan rambut dan kuku.

            Selain kebersihan fisik, kebersihan lingkungan juga perlu diperhatikan di lingkungan sekolah. Siswa harus diajarkan tentang pentingnya menjaga kebersihan ruangan kelas, koridor, dan area umum lainnya di sekolah. Mereka harus diberi pemahaman tentang penggunaan tempat sampah yang benar dan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Sekolah dapat mengadakan program kebersihan rutin, seperti kegiatan membersihkan lingkungan sekolah secara bersama-sama atau mengadakan kontes kebersihan antar kelas. Hal ini akan meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya kebersihan lingkungan dan memberikan mereka rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekolah.

            Selain menjaga kebersihan fisik dan lingkungan, kesehatan mental juga merupakan aspek penting dari perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah. Sekolah harus menciptakan suasana yang mendukung kesehatan mental siswa, di mana mereka merasa aman, didukung, dan dihargai. Pendidik dan staf sekolah harus terlatih untuk mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental pada siswa dan menyediakan dukungan yang tepat. Sekolah juga dapat mengadakan kegiatan sosial dan olahraga yang mengedepankan kerjasama dan relaksasi untuk membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental siswa.

Didasari oleh hal diatas maka perlu dilakukan penyuluhan -- penyuluhan atau sosialisasi bagaimana cara untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan sekolah, yang mana merupakan sarana bagi siswa untuk belajar -- mengajar terutama dalam mempelajari kesehatan.

            SDN Sumbersari 1 merupakan salah sekolah dasar yang berdiri di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Letak SD ini terletak sekitar 200 meter dari jalan utama Sigura-gura masuk ke area perumahan.

Proses yang dilakukan sebelum melakukan projek yaitu survei dengan melihat kondisi lingkungan sekolah dan perilaku siswa-siswa yang bersekolah di SDN Sumbersari 1 tersebut. Kemudian penyusunan materi-materi penyuluhan dilakukan dengan mencari apa saja perilaku hidup bersih dan sehat, sekaligus bagaimana penanganannya. Untuk outputnya dihasilkan melalui selebaran-selebaran.

Sumber : Pribadi
Sumber : Pribadi

Untuk metode penyuluhannya yaitu dengan menyasar anak-anak. Penyampaian yang informatif dan menarik membuat anak-anak dapat memahami bagaimana menjaga kebersihan diri dimulai dari perilaku di lingkungan sekolah.

Sumber : Doc. Pribadi
Sumber : Doc. Pribadi
Sumber : Doc. Pribadi
Sumber : Doc. Pribadi
Sumber : Doc. Pribadi
Sumber : Doc. Pribadi

Dari projek kewarganegaraan yang mengambil tema SDGS 3 ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada para siswa. Manfaat-manfaat tersebut antara lain:

1. Mencegah Penyebaran Penyakit: Dalam lingkungan sekolah yang padat, penyebaran penyakit menular dapat terjadi dengan cepat. Dengan menerapkan PHBS seperti mencuci tangan secara teratur dengan sabun, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, serta menjaga kebersihan lingkungan, kita dapat mengurangi risiko penularan penyakit seperti flu, demam, diare, dan infeksi kulit di antara siswa dan staf sekolah.

2. Meningkatkan Kehadiran dan Konsentrasi: Ketika PHBS diterapkan secara konsisten di lingkungan sekolah, siswa dan staf yang sehat memiliki tingkat kehadiran yang lebih baik. Praktik seperti mencuci tangan sebelum makan dan setelah menggunakan toilet membantu mencegah penyakit, sehingga siswa lebih jarang absen karena sakit. Selain itu, ketika lingkungan sekolah bersih dan sehat, siswa dapat fokus pada kegiatan belajar dan mengoptimalkan konsentrasi mereka.

3. Mendorong Pembelajaran yang Lebih Baik: Dengan menjaga kebersihan dan kesehatan di lingkungan sekolah, siswa akan merasa nyaman dan aman. Hal ini menciptakan suasana yang kondusif bagi pembelajaran yang lebih baik. Siswa yang sehat dan lingkungan yang bersih dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas, keterlibatan, dan kemampuan mereka untuk memahami dan memproses informasi dengan lebih baik.

4. Menanamkan Kebiasaan Sehat: PHBS di lingkungan sekolah berfungsi sebagai pendidikan dan pembentukan kebiasaan sehat bagi siswa. Dengan mengajarkan dan menerapkan PHBS sejak dini, siswa akan mempelajari pentingnya menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan kesehatan secara umum. Kebiasaan-kebiasaan sehat ini dapat membawa manfaat jangka panjang bagi kesehatan mereka di masa depan.

5. Menunjukkan Peran Model: Lingkungan sekolah berperan sebagai tempat pendidikan dan pembentukan karakter. Dengan menerapkan PHBS secara konsisten, sekolah dapat menjadi contoh yang baik bagi siswa dalam menjaga kesehatan dan kebersihan. Guru, staf sekolah, dan tenaga pendidik dapat menjadi peran model yang mengajarkan siswa tentang pentingnya PHBS dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun