Mohon tunggu...
Calu Mandar
Calu Mandar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kenapa Berbohong

14 Oktober 2018   14:16 Diperbarui: 14 Oktober 2018   14:36 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Untuk mencari pembenaran dalam kebohongan tentu harus bohong lagi, karena tiada pembenaran yang benar didapatkan untuk pembenaran kebohongan, jadi kebohongan terus tiada habisnya dan penyelesaianya harus politik jika kebohongan berada pada rana politik disertai hukum, hanya dalam kebohongan siapa yang dibohongi. Seperti dalam kasus Ratna Sarumpaet siapa yang di bohongi sebenarnya tentu hal ini kebohongan tertuju pada kelompok tertentu. 

Tidak semua otang perduli kebohongan itu karena tidak ada kepentingan tertentu, dan tidak semua rakyat Indonesia membaca berita yang ada dimedia. Nah pertanyaannya adalah hukum apa dan pada apa yang dirujuk dalam hal kasus Ratna sarumpaet, dalam hukum tentu adanya suatu rujukan hukum.

Ratna Sarumpaet memang berbohong  tapi yang menjadi masalah siapa dibohongi jika dalam politik itu biasa serangan propaganda pada politik dan siapa korban dalam propaganda ini tentunya ada efek yang terjadi. Dalam hal ini tidak ada efek yang terjadi hanya dikatakan berita hoax dalam pemberitaan ini siapa yang menebar hoax apakah ratna itu sendiri atau orang lain.  

Yang memediakan keadaan babak belur yang jelas harus dipisahkan antara kebohongan dan penebar berita hoax karena belum tentu Ratna sarumpaet yang menebar dirinya. Artinya bahwa hal ini terencana pada beberapa orang sehingga ini murni tujuan politik untuk tujuan tertentu pada satu kelompok. 

Politik tidak ada habisnya akan muncul hal lain karena bagaimana menyerang lain politik dan mematikan kekuatan ini adalah puncak permainan politik 2018 yang akan menentukan pencapaian politik 2019 pemilihan presiden, suatu tanda bahwa tidak akan ada suatu politik praktis seperti di negara-negara luar dan puncaknya hanya seperti ini. 

Politik Indonesia sekatang ini adalah kategori politik yang aman karena ini masih dalam perselisihan politik sipil yang sifatnya perang propaganda yang disebut perang dingin atau urat syaraf. Kondisi politik masa yang akan datang diprediksi berjalan aman dan terkandali perlu diwaspadai kepentingan pplitik luar jangan sampai menyusup untuk memperkerih suasana, sepanjang persilatan politik seperti ini tidak tendesi bahaya kecuali keterlibatan pihak ketiga akan mengalami suatu perubahan rona dan nuansa politik.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun