Mohon tunggu...
Calpyn Eka Suryadi
Calpyn Eka Suryadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa rantau di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Menelusuri Kelezatan Mie Ayam Tersembunyi di Yogyakarta

4 Januari 2024   21:37 Diperbarui: 4 Januari 2024   21:44 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu Mangkuk Mie Ayam Maridong (Sumber pribadi: Minggu, 12/11/2023)

HIDANGAN klasik yang bagi sebagian orang selalu mengundang kenangan manis dari masa kecil hingga sekarang tidak lain dan tidak bukan adalah mie ayam. Di antara aroma rempah-rempah dan kehangatan kaldu yang menguar, mie ayam tidak hanya sekadar hidangan sehari-hari. 

Dibalut dalam kelezatan mi yang kenyal dan irisan ayam yang lembut, mie ayam memiliki keunikan tersendiri yang mencerminkan keberagaman rasa dan kearifan lokal. 

Mari dong, sebuah nama yang tidak familiar di telinga, namun berbekal semangat petualangan kami memutuskan untuk menyusuri jejak kelezatan kuliner yang tersembunyi dan tidak diketahui oleh banyak orang.

Sebuah hal yang penting untuk kita menelusuri kisah mie ayam ini melalui perbincangan dengan penjual mie ayam tersebut. Dari resep turun-menurun keluarga, hingga pengalaman pribadi, setiap mangkok mie ayam merupakan hasil dari perpaduan warisan resep keluarga dan inovasi sang penjual itu sendiri. 

Seperti bagaimana adonan mie dibuat dengan menggunakan tangan langsung, juga bahan-bahan untuk bumbu yang ber-variatif dari resep keluarga, inovasi dari sang penjual lebih ke penambahan bumbu seperti chili oil yang membuat mie ayam ini bisa tetap otentik namun bisa di nikmati juga oleh anak muda zaman sekarang. 

Dalam perbincangan dengan pemilik mie ayam Maridong, beliau membagikan rahasia resep keluarga yang telah diwariskan secara turun-temurun. Menurutnya, kunci kelezatan mie ayam keluarga mereka terletak pada penggunaan bumbu-bumbu tradisional yang diolah dengan penuh perhatian.

 "Kami selalu menambahkan sentuhan khusus pada kuah dengan ramuan warisan resep keluarga yang turun temurun, seperti ketumbar dan bawang putih segar," ungkap Tanjung (23). 

Selain itu, dalam membuat mie ayam, keluarganya juga menjaga keseimbangan rasa antara gurih, pedas, dan sedikit manis untuk menciptakan hidangan yang memikat lidah setiap kali disantap bersama keluarga.

Foto Bersama Narasumber 1 (Pemilik), Tanjung (23) | Dokpri
Foto Bersama Narasumber 1 (Pemilik), Tanjung (23) | Dokpri

Beberapa mie ayam yang sudah punya nama, dari kaki lima hingga restoran mewah, semuanya mengungkapkan bahwa mie ayam bukan hanya sekadar sajian lezat, melainkan warisan turun temurun yang dijaga dari generasi ke generasi. Setiap mangkok mie ayam, potongan ayam dan rempah-rempah, memberikan rasa yang tak terlupakan di setiap suapan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun