Bagaimana tepukanmu kepada bahuku bisa,
membuatku tegar diantara hiruk pikuk kehidupan?
Gairan terpercik dari dalam diri,
yang mendobrak,
membuatku bangun.
Hangat dekapan itu,
di mana dingin menghempas liar.
Hati dan jiwa tak kunjung terjamah.
Aku sudah menerima kuncinya,
tetapi aku menghilangkannya tak sengaja.
Kita tak kunjung bersua dan menjilat kenang.
Sampai bara rindu membakar relungku. Â
Denpasar, 31 Desember 2020Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H