Bagaimana tepukanmu kepada bahuku bisa,
membuatku tegar diantara hiruk pikuk kehidupan?
Gairan terpercik dari dalam diri,
yang mendobrak,
membuatku bangun.
Hangat dekapan itu,
di mana dingin menghempas liar.
Hati dan jiwa tak kunjung terjamah.
Aku sudah menerima kuncinya,
tetapi aku menghilangkannya tak sengaja.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!