Mohon tunggu...
Callysta Inas
Callysta Inas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hanya seorang manusia yang menyukai cerita-cerita dan butuh wadah untuk mengurai pikiran-pikiran yang terlalu abstrak

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Light Shop, Drakor Horror tapi Ah Sudahlah...

16 Januari 2025   21:09 Diperbarui: 16 Januari 2025   22:31 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Drama Korea Light Shop (Sumber: Wikipedia)

Meskipun terlambat, selamat atas..

Eh maksudku,

Meskipun terlambat, aku masih ingin mengunggah ulasanku ini~

Seharusnya review ini mau aku upload di penghujung Desember lalu, tapi ternyata diriku terlampau lalai asik liburan. Singkat saja, drakor ini jadi drakor penutup 2024 yang sekarang menjadi kecintaanku (😭⭐)!

Light Shop (2024).

Sempat viral beberapa waktu lalu, sekarang mungkin kalah telak pamor dengan Squid Game 2 dan When The Phone Rings. Waktu itu, jujur saja aku kepincut karena melihat deretan pemainnya yang bertabur bintang dan aku kenal gitu (pernah nontonin mereka di drakor lain maksudnya..).

Awalnya penonton disuguhkan dengan suasana kelam, gloomy, dan ada yang seperti mbak kunti! Layaknya drakor horror yang bikin setengah merinding. Wikipedia mengkategorikan drakor ini ke dalam genre misteri. Tidak kaget sih, lantaran 3 episode di awal seakan menjejalkan ribuan pertanyaan di kepala penonton. Apa yang sebenarnya terjadi, siapa mereka semua, dan dimana mereka berada mulai terkuak sedikit demi sedikit di episode-episode selanjutnya. Light Shop ini uniknya memang tidak hanya mengandalkan satu/dua karakter utama yang monoton, tapi hampir semuanya seperti karakter yang sudah memiliki porsi masing-masing dalam cerita. Semakin mengakhiri drakor ini, kalian akan semakin mengerti apa pesan sebenarnya yang hendak disampaikan dalam cerita tersebut.

Bagiku ini bukan sekadar khayalan horror fiksi semata, namun justru kembali mengingatkan tentang after life/alam baka. Toko lampu sebagai tempat persimpangan jalan bagi mereka yang sedang di alam baka adalah perumpamaan yang menarik. Manusia yang tidak sadar, tersesat, selalu mencari-cari apa yang hendak mereka cari atau bahkan belum tahu apa yang sebenernya mereka cari. Toko lampu ini hadir sebagai satu-satunya petunjuk bagi mereka yang bertekad dalam diri ingin kembali dengan lampunya, atau pergi dengan memadamkan lampunya. Makanya lampu masing-masing tidak bisa ketemu kalau bukan niat diri yang mencari, karena kuncinya adalah diri sendiri. 

Fenomena yang berusaha diangkat dalam drakor tersebut yang juga disebutkan secara eksplisit juga telah banyak dibahas dalam dunia psikologis (Near-Death Experience). Percaya tidak percaya, aku juga terperangah ketika membaca cerita-cerita orang lain yang diteliti dalam artikel ini atau ini yang mengalami kejadian tersebut (tentu latarnya bukan toko lampu).

Omo.. Mbak kunti cantik sangat sad ending.. Kekasihnya juga tidak bisa mengingatnya dan bagaimanapun caranya mereka tetap berpisah. Aku sempat melihat teori ini di vt yang bilang kalau itu ulah dirinya sendiri. Dirinya memadamkan lampunya sendiri (bu**ir) sehingga berarti ia meretas takdirnya sendiri. Masuk akal pikirku, memang kesedihan atas kehilangan tidak boleh terlalu jauh. Tapi apa ya yang kira-kira terjadi di akhir film ketika ia tiba-tiba muncul? Merindink lagi kanh..

Tidak hanya kisahnya yang menyedihkan, mostly kisah akhir tokoh-tokoh disana bikin tahan air mata. Antara pasangan, ibu dan anak, pak sopir yang merasa bersalah, ketambahan anjing setia! Sungguh semua ini hanyalah perpanjangan cerita dari kata merelakan!

I rate this 9/10 for the plot and twist!! 

Untuk setiap karakter, kita ngga terlalu diajak terlalu mendalami aja sih. Banyak tokoh tapi only 8 eps, bisa dibayangkan kan guys. Ini emang lagi musim drakor minim eps kali ya.. As well as The Frog (2024).. Atypical family (2024).. Tapi mungkin memang menjadi pertimbangan sutradara untuk mengurangi risiko karena ini adalah karya pertamanya. Kim Hee-won, aigoo gokill betull sutradara debutan ini!

Light Shop, drakor horror tapi ah sudahlah, horrornya cuma awal doang, sisanya malah bikin mata sembab! Well done Light Shop! You've stolen my heart! 

JANGAN LUPAKAN OST NYA~~


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun