Mohon tunggu...
BETRIKS RISKA KWAITOTA
BETRIKS RISKA KWAITOTA Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

Hobi saya menulis puisi-puisi kelam tentang masa lalu yang hitam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gelar Festival Tahunan, Kampung Srawung Ramai Pengunjung!

14 November 2023   22:44 Diperbarui: 15 November 2023   00:14 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pribadi, Betriks Riska Kwaitota

KOMPASIANA - Setelah sepinya selama setahun kemarin, Kampung Srawung menggelar kembali Festival Tahunan mereka dengan semangat dan kegembiraan penuh. Ribuan pengunjung membanjiri kampung ini, memberikan napas baru bagi acara tahunan yang sempat meredup tahun lalu.Mulai dari tanggal 9 hingga 11 November 2023, suasana di sekitar lapak-lapak pedagang begitu ramai. Pak Sarpini, seorang penjual sekaligus warga Kampung Srawung menyatakan kegembiraannya dalam festival ini, "Tahun ini lebih ramai dibandingkan tahun kemarin." Ia juga mengakui sebagai penjual di pasar malam, omsetnya meningkat saat festival. "Di sini, penjualannya lumayan karena di pasar malam masih banyak pesaing," tambahnya.

Greth, salah satu pembeli yang menikmati jajanan rambut nenek, juga merasa bersemangat karena stan pedagang menawarkan beragam hidangan jadul. "Saya merasa excited karena festival ini menghadirkan berbagai macam hidangan jadul seperti saat saya kecil dulu," ujarnya. Ia juga menyampaikan kenyamanannya di tengah festival, "Di sini saya merasa nyaman karena konsep festival yang bernuansa pedesaan," tambahnya.

Festival keenam di Kampung Srawung ini diselenggarakan tidak hanya untuk mempererat hubungan antarwarga Kampung Gedong Kuning, tetapi juga untuk meningkatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa. Sebagai penyelenggara sekaligus koordinator keamanan di festival, Ibu Tini menjelaskan, "Kata 'Srawung' berarti 'bergaul' atau silaturahmi serta melakukan kegiatan sosial yang mempererat hubungan antarwarga." Ibu Tini juga menyoroti persiapan festival yang memakan waktu tiga bulan dan biaya festival yang berasal dari satu RW Gedong Kuning, termasuk stan dan aksesori festival. Festival ini juga bertujuan untuk mempromosikan budaya Jawa dan menunjukkan identitas warga Kampung Srawung, "Ini juga untuk menunjukkan bahwa kita memiliki budaya ini," ujarnya.

Kampung Srawung, yang terletak di Gedong Kuning, Kota Gede, Yogyakarta, menarik perhatian di media sosial TikTok dengan nuansa tradisional yang dikenal dan kuliner beragam, membuat pengunjung merasa seperti berada di kampung halaman yang hangat dan ramah.

Acara Festival ini tidak hanya menghidupkan kembali semangat para warga, tetapi juga mendukung perekonomian lokal dan keberlanjutan warisan budaya.

Ibu Tini menambahkan bahwa keberhasilan festival ini berkat partisipasi masyarakat setempat. Partisipasi dari berbagai lapisan masyarakat, baik sebagai penjual, pengunjung, relawan, penyelenggara, maupun pemuda-pemudi, menjadikan festival ini begitu istimewa.

Dengan semangat dan kegembiraan yang terasa di festival ini, menjadi bukti nyata bahwa kebersamaan dan semangat gotong-royong dapat mengangkat sebuah komunitas dan meramaikan tradisi lokal.

Sumber: Pribadi, Betriks Riska Kwaitota
Sumber: Pribadi, Betriks Riska Kwaitota

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun