Mohon tunggu...
Boy Silaban
Boy Silaban Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ekonomi yang memiliki ketertarikan pada analisis ekonomi, pembangunan ekonomi, dan evaluasi kebijakan publik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jadi Google Doodle Hari Ini: Sejarah dan Proses Pembuatan Kapal Pinisi

7 Desember 2023   15:46 Diperbarui: 7 Desember 2023   15:52 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, Google merayakan keindahan dan keunikan Kapal Pinisi dengan menghadirkannya sebagai Google Doodle. Kapal Pinisi adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan proses pembuatan yang menarik. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah dan proses pembuatan kapal Pinisi yang membuatnya begitu istimewa.

Sejarah Kapal Pinisi

Kapal Pinisi adalah jenis kapal tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan, Indonesia. Sejarah kapal ini dapat ditelusuri kembali ke abad ke-14, saat kerajaan-kerajaan maritim di wilayah tersebut mulai menggunakan kapal-kapal ini untuk keperluan perdagangan dan penjelajahan. Kapal Pinisi digunakan oleh suku Bugis dan suku Makassar, yang merupakan ahli dalam seni pembuatan kapal.

Kapal Pinisi memiliki bentuk yang unik, dengan lambung yang panjang dan ramping serta dua tiang utama yang tinggi. Kapal ini biasanya digunakan untuk mengangkut barang-barang seperti kayu, hasil pertanian, dan komoditas lainnya antara pulau-pulau di Indonesia. Selain itu, kapal ini juga sering digunakan untuk berlayar jauh ke luar negeri, seperti Malaysia, Filipina, dan Australia.

Proses Pembuatan Kapal Pinisi

Pembuatan kapal Pinisi adalah proses yang rumit dan membutuhkan keahlian khusus. Pertama-tama, para pembuat kapal akan memilih kayu yang tepat untuk digunakan sebagai bahan utama. Kayu yang biasa digunakan adalah kayu Ulin, yang terkenal karena kekuatannya dan ketahanannya terhadap serangan rayap dan air laut.

Setelah kayu dipilih, proses pembuatan dimulai dengan memotong kayu menjadi bagian-bagian yang diperlukan, seperti lambung, tiang, dan geladak. Bagian-bagian ini kemudian akan dirakit bersama menggunakan paku kayu dan tanaman rotan sebagai pengikat. Selama proses ini, para pembuat kapal menggunakan teknik tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Setelah kapal selesai dirakit, tahap berikutnya adalah melengkapi kapal dengan segala perlengkapan yang diperlukan, seperti layar, tali, dan peralatan navigasi. Kapal Pinisi juga sering dihiasi dengan ukiran-ukiran indah yang menggambarkan budaya dan kepercayaan lokal.

Keunikan Kapal Pinisi

Kapal Pinisi memiliki beberapa keunikan yang membuatnya begitu istimewa. Pertama-tama, bentuk kapal yang ramping dan tiang utama yang tinggi memungkinkan kapal ini melaju dengan cepat di atas air. Kecepatan ini sangat penting dalam perdagangan dan penjelajahan di masa lalu.

Selain itu, kapal Pinisi juga memiliki kemampuan untuk berlayar melawan angin dengan menggunakan teknik tacking. Teknik ini memungkinkan kapal untuk bergerak zig-zag melawan arah angin, sehingga dapat mencapai tujuan dengan efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun