Mohon tunggu...
callista dealova
callista dealova Mohon Tunggu... Penulis - xxvii

Free-time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Feminist? Apa Itu?

29 Mei 2019   18:57 Diperbarui: 1 Juli 2021   23:58 2060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui lebih jauh tentang feminist (unsplash/jacob nizierski)

Salam sejahtera, teman-teman di KOMPASIANA. Apa kabar semuanya? Sehat? Baik? Atau hingga kurang baik? Jangan risau sahabat semuanya. 

Sekarang, ini adalah blog selain tugas-tugas sekolah saya dan saya akan membahas poin-poin tentang feminist. Sebelumnya, kita akan membahas basic nya terlebih dahulu. Apa itu feminist? 

PENGERTIAN

Feminist adalah sebuah gerakan yang menuntut kesetaraan dan keadilan hak dengan pria. Feminisme berasal dari bahasa Latin, femina atau perempuan. Istilah ini mulai digunakan pada tahun 1890-an, mengacu pada teori kesetaraan laki-laki dan perempuan serta pergerakan untuk memperoleh hak-hak perempuan. 

Feminist atau feminisme itu juga diperjuangkan oleh pahlawan kita yang salah satunya bernama R. A. Kartini. Saya bisa bilang bahwa feminist ini sangat penting, dia mendukung banyak hak-hak dan merupakan lawan dari patriarki. 

Baca juga : Feminisme terhadap Proses Pengesahan Rancangan Undang-Undang Peghapusan Kekerasan Seksual di Indonesia

Apa itu patriarki? Patriarki adalah salah satu budaya dimana lelaki lebih dijunjung tinggi daripada wanita. Untuk membahas patriarki, saya akan membahas di lain waktu.

APA SAJA YANG DILAKUKAN FEMINIST?

Feminist masih memperjuangkan banyak hal, dan masih banyak pula tantangannya. Salah satu contoh tantangan feminis adalah patriarki dan juga banyak hal. Feminist sangat memperjuangkan banyak hak, tidak hanya hak wanita tetapi juga hak LGBT, plus-size, black people. 

Contoh lagi ya, banyak juga loh yang masih memandang rendah feminist padahal feminist menurut saya sangat berpengaruh di dunia ini. Feminist telah mengubah banyak perspektif, contohnya adalah perempuan tidak hanya bekerja di rumah, mereka harus berpendidikan juga. 

Dari dahulu lamanya, perempuan hanya diperbolehkan untuk memasak, mengurus anak dan melayani suami sehingga tidak ada waktu untuk meneruskan pendidikan. Ironis sekali, bukan? 

Baca juga : Feminisme Ancaman bagi Kaum Laki-laki?

Akhirnya, para pejuang feminist pun membuat sekolah khusus wanita-wanita sehingga dapat dididik dengan baik dengan benar.

ORGANISASI FEMINIST DI INDONESIA

Salah satu organisasi feminist di Indonesia adalah GERWANI. GERWANI adalah organisasi yang didirikan wanita pada tahun 1950 yang beranggota 500 orang perempuan yang berpendidikan tinggi dan berkesadaran tinggi juga. 

Pada tahun 1954, anggotanya mencapai 80.000, GERWANI mengambil anggota dari massa.

Pada tahun 1961, anggota organisasi mencapai lebih dari 1 juta orang. Banyak cabang yang didirikan. Warung, koperasi simpan-pinjam kecil-kecilan didirikan. Perempuan buruh didukung dalam sengketa. 

Baca juga :Paham Feminisme dalam Kesetaraan Gender

Taman Kanak Kanak didirikan di pasar dan kampung. Para perempuan pun dididik untuk jadi guru. Perempuan dibekali buku politik yaitu buku Friedrich Engels, Sukarno dan lain-lain. 

Mereka telah memberantas buta huruf secara besar-besaran juga. GERWANI menerbitkan dua majalah, yaitu Api Kartini dan Berita Gerwani. Api Kartini untuk tutorial memasak dan ada juga yang membahas poligami dan kejahatan imperialisme. 

Berita Gerwani untuk berita-berita politik. Tetapi, Angkatan AD menculik dan membunuh 6 orang jenderal pada 30 September 1965. CIA dan Kostrad ada di dalamnya. 

AD dibawah pimpinan Soeharto berhasil melempar kesalahan ke PKI dan GERWANI. GERWANI pun dianggap pelacur, penari cabul padahal itu hanya tuduhan, tidak ada tuduhan yang benar.

MITOS DAN FAKTA 

1. Mitos : Feminist benci lelaki | Fakta : Feminist hanya membenci lelaki brengsek

2. Mitos : Feminist melawan kodrat | Fakta : Feminist melawan kebodohan

3. Mitos : Feminist hanya memihak wanita | Fakta : Feminist memihak banyak hal

Lapak komentar dibuka untuk saran, kritik, pembahasan dengan bahasa yang layak didengar. Terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun