Sebuah resensi buku "Kata" karya Rintik Sedu
Judul Buku         : Kata
Penulis             : Rintik Sedu
Tahun terbit       : cetakan pertama, 2018
Penerbit           : Gagas Media
Jumlah Halaman   : 389
ISBN Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 9789797809324Â
Harga              : Rp 99.000,00
Nadhifa Allya Tsana atau yang lebih akrab disapa Rintik Sedu, seorang penulis best seller yang berhasil membuat para pembaca jatuh cinta dengan karya karya ciptaannya.Â
Setelah sukses dengan buku "Geez & Ann" yang sangat mengesankan para pecinta buku, Tsana kembali lagi dengan buku yang berjudul "Kata".Â
Buku ini memiliki alur kisah yang berbeda dari beberapa buku yang telah Tsana tulis. Buku ini juga bermula dari platform bernama Wattpad yang saat itu masih digunakan Tsana untuk menulis karyanya.
Buku ini memiliki sinopsis yang cukup menarik. Bahkan dengan tulisan "Tentang Senja yang Kehilangan Langitnya" di depan sampulnya saja sudah membuat penasaran tentang apa isi dari buku tersebut.Â
Saya mengikuti perjalanan buku ini dari platform Wattpad yang berhasil menarik perhatian saya sehingga saya membaca buku ini secara keseluruhan. Dan pada akhirnya saya sangat jatuh cinta dengan buku ini.
~~
Binta Dineshcara, seorang gadis dengan kehidupannya yang kelam. Hidup dengan seorang ibu yang mengidap penyakit jiwa skizofrenia dan ditinggal oleh ayahnya yang entah kemana. Binta, seorang mahasiswi fakultas komunikasi yang bahkan sulit untuk berkomunikasi atau bergaul dengan teman temannya. Hanya Cahyo, satu satunya teman Binta yang akhirnya akrab dengannya karena mengerti masalah apa yang menimpa Binta. Terlebih mengenai kondisi ibunya. Cahyo, orang yang paling sabar menghadapi keras kepalanya Binta. Cahyo yang selalu menasihati, menghibur, dan menemani Binta. Sampai suatu ketika, Cahyo malah menjadi penolong Nugraha, yang ingin berkenalan dengan Binta.
Nugraha adalah seorang mahasiswa arsitektur, senior Cahyo yang tiba tiba muncul mengusik kehidupan Binta. Binta selalu menolak bahkan jutek terhadap Nug. Tetapi Nug, manusia dengan beribu kotak kesabarannya terus mendekati Binta agar Binta mau dengannya. Di sisi lain, Nug belum tahu bahwa ada masa lalu Binta yang masih melekat erat di pikiran perempuan itu. Biru, seseorang yang selalu mengajak Binta berpetualang. Menulis puisi puisi indah hanya untuk seorang Senjani, nama yang diberikan Biru untuk Binta. Biru dengan janji manisnya yang akan kembali menemui Binta apabila dirinya menghilang dari Bumi.
Hari hari dilalui Binta, perasaannya masih melekat dengan Biru. Tetapi kehadiran Nug juga mulai mengubah kehidupannya yang suram. Perilaku hangat dari Nug seakan akan membuat dunianya berbeda dari sebelumnya. Lama kelamaan Binta mulai menerima Nug.
Rasa nyaman Binta terhadap Nug dihadapi dengan kenyataan bahwa Nug akan pergi meninggalkan Binta. Nug mendapat beasiswa ke luar negeri dan disaat yang sama Biru mengajak Binta untuk berpetualang bersamanya. Binta bingung untuk memilih Biru, masa lalunya yang ia nanti nanti atau Nug manusia yang tiba tiba hadir memberi warna baru di kehidupannya.
~~
Novel ini menampilkan kisah yang berbeda dari cerita cerita romansa yang pernah saya baca. Seorang Binta dengan kehidupannya yang rumit sangat diceritakan dengan jelas sehingga saya sebagai pembaca merasakan penderitaan Binta. Saya sangat terbawa dengan alur ceritanya yang menarik, terlebih ketika perasaan bimbang Binta terhadap Biru atau Nug. Novel ini juga memberi pesan yang berarti bagi kehidupan. Tentang berartinya sebuah keluarga, pertemanan, dan kasih sayang sesama manusia.Â
"Untuk yang terjebak di masa lalu, untuk yang sedang melangkah ragu, buku ini akan membantumu beranjak dari kata yang lama ke kata yang baru"Â halaman pertama buku ini memang benar adanya, buku ini sangat memberi pelajaran penting bagi saya untuk memilih antara menerima kembali masa lalu atau membuka lembaran baru.
Kata kata yang digunakan puitis namun masih sederhana. Konflik disajikan dengan ringan juga epilog cerita yang tidak saya duga menambah nilai dari buku ini. Ilustrasi dalam sampul bukunya pun juga menarik perhatian bagi siapa yang melihatnya. Menurut saya pribadi, isi dari novel ini sudah hampir mendekati kata sempurna.Â
Tetapi secara mendetail ada beberapa scene dalam buku yang alurnya mudah ditebak. Penggunaan bahasa yang puitis membuat beberapa orang sulit untuk mengerti walaupun sudah sederhana. Karena tak jarang beberapa orang lebih memilih membaca buku dengan bahasa sehari hari yang mudah dipahami daripada buku yang banyak majas atau puitis.Â
~~
Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk kalangan remaja hingga dewasa. Karena di samping cerita romansanya yang menarik, buku ini juga memberi banyak pelajaran yang berarti. Terlebih bagi orang yang sangat menyukai buku cerita dengan beberapa majas dan pesan pesan penting. Buku ini dapat menjadi teman dalam mengisi waktu luang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H