Sekarang kita dapat menarik garis kesimpulan mengenai Retro dan Vintage. Memasuki abad 21 gaya-gaya yang ada terus mengikuti dan menyesuaikan perkembangan jaman. Hal ini dilakukan agar gaya-gaya yang ada tidak ketinggalan jaman dan masih ada orang yang mau menggunakan konsep tersebut. Oleh karena itu gaya-gaya yang ada sering kita lihat berkembang berkolaborasi dengan gaya lainnya untuk memenuhi kebutuhan dalam dunia desain. Disamping dapat meningkatkan kualitas kolaborasi juga dapat mengurangi biaya. Misalnya saja terdapat gaya minimalis dan klasik tetapi dibuat lebih modern dari segi material.
Sehingga memunculkan kesan Retro Modern atau Vintage. Kembali lagi kedalam pertanyaan yang sudah ada mengapa gaya Vintage dan Retro masih digemari banyak orang? Apakah masyarakat rindu akan kenangan masa lalu atau hanya sekedar mengulang kembali gaya yang sempat popular pada masa lalu? Atau adanya faktor lain yang belum kita ketahui sebelumnya? Jawabannya menurut saya adalah orang-orang memang “rindu” atau bisa dikatakan sebagai romantisme, karena gaya tersebut seperti yang sudah dijelaskan diatas, selepas perang dunia kedua gaya Retro dan Vintage-lah yang membawa kesan kegembiraan serta semangat namun tetap sederhana dan membawa damai bagi banyak orang.
Sehingga semakin banyak orang yang menggemari gaya tersebut dan semakin berkembangnya jaman gaya yang akan digemari semakin mundur kebelakang. Mungkin saja nantinya gaya Victorian akan kembali bersinar dan mengulang lagi kepopuleran yang pernah ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H