Mohon tunggu...
Anissa Nur Syakinah Litiloly
Anissa Nur Syakinah Litiloly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa kebidanan universitas Bhakti Husada Indonesia

Hanya seorang wanita yang mengutarakan perasaan nya dalam coretan kata

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kenapa Pelayanan BPJS Berasa Kayak Nunggu Jodoh Dateng? Lama Banget!!

4 November 2024   21:34 Diperbarui: 4 November 2024   21:43 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Udah ngantri lama, eh tiba-tiba sistem error. Ada yang pernah ngalamin? Server down, aplikasi error, atau data pasien yang nggak kebaca tuh sering kejadian. Kadang teknologi yang ngambek ini bikin kita jadi tambah lama nunggu.

6. Ribetnya Proses Rujukan

Kalau kita sakitnya perlu penanganan yang lebih serius, harus dirujuk ke rumah sakit besar. Tapi nggak semua rumah sakit punya tempat kosong buat rujukan, apalagi kalau antriannya panjang. Alhasil, kita harus lebih sabar karena nggak bisa langsung masuk.

7. Kurangnya Edukasi ke Pasien

Banyak juga yang nggak tahu aturan main BPJS, misalnya kapan bisa langsung berobat, kapan harus minta rujukan. Kalau kita kurang info, ya otomatis nambah kerjaan dan waktu tunggu, kayak mesti balik-balik buat beresin berkas atau nunggu surat rujukan.

Jadi, Apa Solusinya?

Kalau mau pelayanan BPJS lebih lancar, semua pihak mesti lebih kooperatif. Kita sebagai pengguna harus proaktif cari info terbaru soal aturan BPJS, lengkapi berkas biar nggak bolak-balik, dan pastinya... sabar! Karena mau nggak mau, sistem BPJS emang punya keterbatasan yang bikin kita perlu nunggu lebih lama.

Kesimpulannya, pelayanan BPJS itu nggak sengaja diperlambat kok. Ada banyak faktor di balik layar yang bikin prosesnya berasa lama. Kita cuma bisa berharap biar kedepannya makin banyak perbaikan, biar nunggu pelayanan kesehatan nggak jadi horor lagi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun