Mohon tunggu...
Calista Ramadhani Ersani
Calista Ramadhani Ersani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

hai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Wajib Tahu! Resep Hubungan Harmonis dengan Empati

7 Januari 2025   22:08 Diperbarui: 7 Januari 2025   22:17 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Yang pertama adalah bersikap terlalu kritis dan menghakimi, bersikap kritis tentunya sangat penting bagi kita.karena dapat memecahkan suatu masalah dan dapat menyampaikan argumen dengan jelas,tentunya hal ini perlu di dasari dengan sikap empati karena agar masalah tersebut di selesaikan dengan kesepakatan bersama,seseorang yang kehilangan rasa empati akan mengeluarkan kritik secara berlebihan dan menyalahkan orang lain atas peristiwa yang terjadi,mereka secara mudah mengecap seseorang tanpa tahu terlebih dahulu yang sebenarnya terjadi.

Yang kedua adalah beranggapan orang lain terlalu sensitif atau bahasa gaulnya mudah baperan,hayo siapa di sini yang selalu di ceritain temen tentang masalahnya malah ngejudge,misal nih temen lagi cerita kalau dia sedih karena kucingnya habis meninggal.tapi respon kamu malah gini "kucing doang,kamu nanggisinnya udah kayak di tinggal meninggal keluarga.tinggal mungut di jalan lagi kan bisa" waduh kalau respon temen tanpa empati kayak gini malah bikin bete dan auto di hempas dari pertemanan.

Dan yang ketiga ada menjadi seseorang yang egois,egois merupakan sikap yang cenderung mementingkan diri sendiri tanpa mengetahui peresaan orang lain.

Dan terakhir adalah menjadi seseorang yang bersifat individualis,hampir sama dengan egois sikap ini cenderung mementingkan kepentingan sendiri tanpa mengetahui perasaan orang lain.

Seseorang memiliki alasan mengapa ia tidak memiliki sikap empati pada dirinya, seperti ia memiliki pengalaman yang membuatnya trauma atau keterlukaan emosional di masa lalu. hal itu bisa memicu seseorang untuk membatasi interaksinya,jika seseorang tidak bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain membuatnya tidak dapat memahami perasaan orang lain,selain itu didikan orang tua atau lingkungan sekitar yang tidak mendukung juga bisa menjadi pemicu seseorang tidak memiliki sikap empati.lingkungannya di kelilingi oleh seseorang yang bersikap individualis dan orang tuanya tidak mengajarkan atau mengenalkan empati sejak kecil, membuatnya tumbuh tanpa memiliki sikap empati karena tidak di ajarkan sedari kecil. 

Dengan adanya pendidikan empati yang merupakan bagian inti dari penanaman karakter.Goleman (2005) menjelaskan bahwa seorang anak sejak dilahirkan telah memiliki potensi untuk memiiki sikap empati. Hal tersebut terbukti ketika kita menemui dua orang bayi, apabila salah satu bayi menangis maka bayi lainnya cenderung untuk ikut menangis juga, seolah-olah dia memahami mengapa teman bayi tersebut menangis. Sifat dasar empati yang dimiliki anak sejak lahir akan mulai lenyap ketika anak berusia dua hingga tiga tahun. Maka keluarga dan lembaga pendidikan perlu untuk memberikan stimulasi untuk mempertahankan dan mengembangkan sifat dasar anak tersebut melalui pemberian pendidikan karakter,Pendidikan karakter empati dapat ditumbuhkan dimana saja, dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat serta lembaga pendidikan.

Selain dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lembaga pendidikan. Hal tersebut harus kita laksanakan atas dasar kesadaran pada diri kita. Jika kita belum sadar akan pentingnya empati dalam membangun hubungan, Dengan berlatih mindfulness untuk membangun kesadaran pada diri kita. mindfulness adalah teknik meditasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seseorang terhadap situasi saat ini, termasuk pikiran, perasaan, dan hal di sekitarnya. Kesadaran diri tersebut bisa di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti mendengarkan teman bercerita, mencoba menempatkan dirimu pada posisi orang lain, Dapat membantumu  memperdalam pemahaman ttentang orang lain. Coba tanyakan pada dirimu sendiri emosi apa yang akan kamu rasakan bila berada di posisi mereka dan jenis dukungan seperti apa yang ingin kamu terima. Lalu dengan meminta umpan balik saat komunikasi berlangsung, Saat komunikasi berlangsung cobalah memberikan umpan balik seperti memberikan respon-respon tertentu. Seperti sebuah pertanyaan dari yang dia ceritakan, Hal itu merupakan salah satu cara efektif untuk mengembangkan empati kamu.

Empati merupakan sebuah kunci agar hubungan menjadi harmonis, Empati menjadikan komunikasi lebih baik. Kita dapat menyelesaikan konflik dengan mengetahui sudut pandang orang lain tanpa menyimpulkannya sendiri, Karena manusia merupakan mahluk sosial yang butuh bersosialisasi. Tanpa memiliki sikap empati kita menjadi seseorang yang egois dimana ia  mementingkan kebutuhan sendiri daripada  memperdulikan perasaan orang lain, Dengan memulai untuk  mencoba menempatkan dirimu pada orang lain membuat kita paham perasaan atau umpan balik apa yang ingin kita dapatkan,Di harapkan semakin berkembangnya zaman empati tersebut tidak hilang pada diri kita dan menjadi suatu kebiasaan yang sulit di hilangkan.

Kalau menurut kamu, Apakah empati sangat penting dalam membangun sebuah hubungan? 

Yuk tulis pendapatmu di komentar!

Baca konten-konten artikel menarik lainnya di sini :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun