Di sisi lain, hidrogen dan biofuel juga dianggap sebagai solusi jangka panjang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor maritim. Hidrogen, terutama jika dihasilkan dari sumber energi terbarukan, dapat menjadi bahan bakar yang benar-benar nol emisi. Namun, tantangan utama dalam penggunaan hidrogen adalah biaya produksi dan penyimpanan yang masih tinggi.
b. Sistem Pengelolaan Limbah Kapal
     Penerapan sistem pengelolaan limbah yang efektif pada kapal merupakan langkah penting untuk mengurangi pencemaran laut. Beberapa teknologi yang telah dikembangkan termasuk sistem pengolahan air ballast yang menggunakan filtrasi dan desinfeksi untuk mencegah penyebaran spesies invasif. Selain itu, instalasi pengelolaan limbah domestik di kapal, seperti sistem pemrosesan limbah cair dan padat, semakin diperketat untuk meminimalkan dampak lingkungan.
     Beberapa kapal modern juga dilengkapi dengan sistem pemisah minyak dan air, yang memungkinkan pemisahan limbah minyak dari air sebelum air tersebut dibuang ke laut. Hal ini sangat penting untuk mencegah tumpahan minyak yang dapat menyebabkan kerusakan besar pada ekosistem laut.
c. Teknologi Kapal Pintar (Smart Shipping)
     Teknologi kapal pintar menggabungkan otomatisasi dan penggunaan data real-time untuk meningkatkan efisiensi operasional serta mengurangi dampak lingkungan. Sistem ini memungkinkan kapal untuk memonitor konsumsi bahan bakar, emisi gas buang, dan kinerja mesin secara real-time, sehingga operator kapal dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi.
     Selain itu, penggunaan teknologi navigasi yang lebih akurat juga dapat membantu kapal menghindari jalur-jalur yang sensitif secara ekologis, seperti kawasan konservasi laut. Dengan demikian, risiko kerusakan terhadap habitat laut dapat diminimalkan.
d. Desain Kapal yang Efisien Energi
     Desain kapal yang lebih efisien energi adalah salah satu langkah utama dalam mengurangi emisi karbon di sektor maritim. Kapal dengan desain lambung yang lebih aerodinamis dan penggunaan teknologi pelapis anti-fouling dapat mengurangi hambatan air, sehingga kapal dapat melaju dengan konsumsi bahan bakar yang lebih sedikit.
     Selain itu, beberapa desain inovatif, seperti penggunaan layar atau turbin angin untuk memanfaatkan energi angin sebagai sumber daya tambahan, mulai diterapkan di kapal-kapal modern. Teknologi ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga memperpanjang umur kapal dan mengurangi biaya operasional.
e. Penggunaan Energi Terbarukan di Pelabuhan