Mohon tunggu...
Renee Yasmin Ramadini
Renee Yasmin Ramadini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Program Studi Arkeologi Universitas Indonesia

Saya adalah mahasiswa semester 5 Program Studi Arkeologi Universitas Indonesia yang memiliki minat pada arkeologi, sejarah dan sosial media.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Kemaritiman Kota Makassar di Masa Kerajaan Islam

22 Januari 2023   22:00 Diperbarui: 22 Januari 2023   22:02 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lalu bagaimana dengan pertumbuhan pelabuhan-pelabuhan di wilayah Makassar pada masa lampau? Pelabuhan utama Makassar dahulu terletak diantara gugusan Kepulauan Spermonde dan cukup jauh dari pelabuhan-pelabuhan lainnya di wilayah tersebut. Letak pelabuhan itu berada di wilayah pesisiran Vlaardingen. Aktivitas kemaritiman di wilayah pelabuhan Makassar mulai dikenal sejak abad ke-14 menjadi salah satu pelabuhan terbesar di Nusantara. Kemasyhuran dari pelabuhan utama Makassar ini tidak terlepas dari peran birokrasi dari wilayah Melayu yang bertugas sebagai Syahbandar. Melalui pelabuhan tersebut pula, agen penyebaran agama islam masuk, kebudayaan serta kegiatan perniagaan berlangsung. Kegiatan perniagaan yang biasa berlangsung adalah suplai beras dan perdagangan budak ke kapal-kapal VOC yang kemudian ditukar dengan rempah-rempah di Maluku. Kemudian setelah itu, kapal dagang Cina mulai masuk. Niagawan asal negeri tirai bambu tersebut mengincar hasil bumi seperti teripang, cangkang kura-kura, kerang, sarang burung, kayu cendana, dan lain-lain, tidak dianggap pelanggan dan pesaing dari monopoli penjualan rempah-rempah dan kain yang didirikan oleh VOC. Pedagang Cina juga diketahui menjual komoditi mereka yaitu keramik dan sutra dengan harga yang terjangkau. Hal tersebut yang menyebabkan pertumbuhan kemaritiman di wilayah tersebut berkembang pesat terlebih pada aktivitas yang berkaitan dengan mata pencaharian sebagai nelayan. 

Selain faktor-faktor yang sudah dipaparkan diatas terdapat alasan lain dibalik perkembangan kemajuan aktivitas maritim Makassar, yaitu keterbukaan dari Kerajaan Gowa (Makassar) itu sendiri, sehingga memperlancar hubungan perdagangan dengan pihak lainnya. Raja Gowa juga menyiapkan taktik berdagang yang disukai oleh Belanda, yaitu dengan menyiapkan komoditi yang menjadi favorit mereka dan menukarnya dengan apa yang mereka butuhkan. Taktik semacam itu berbuah hasil memudahkan pelaut dan pedagang Makassar memperoleh rempah-rempah dari Maluku dalam jumlah masif dan dengan harga yang cukup terjangkau, sehingga harga jualnya di Makassar lebih murah daripada di daerah produksinya sendiri. Stapel yaitu peneliti yang menganalisis tentang Makassar, menggambarkan perdagangan Makassar pada abad ke-XVI dibagi kedalam beberapa bagian: pertama, pusat perniagaan dan pangkalan bagi pedagang dan pelaut Makassar. Kedua, pelabuhan transit terpenting bagi komoditas rempah-rempah dan kayu cendana. Ketiga, daerah yang berlimpah dengan produk pangan (beras dan ternak). Keempat, bandar niaga internasional.

Perkembangan Makassar sebagai kota yang berbasis aktivitas kemaritiman tidak terlepas dari berbagai faktor diantaranya yaitu ekonomi, politik dan agama yang berperan sebagai pendorong utama. Motif ekonomi menumbuhkan hasrat untuk memajukan teknologi pelayaran yang membuat komoditi yang diperdagangkan lebih banyak. Motif politik menyebabkan munculnya imperium di Nusantara. Motif agama membawa agen yang menyebabkan pergeseran kepercayaan  dan lahirnya kebudayaan-kebudayaan baru di tanah Makassar. Makassar kala itu juga berperan sebagai tonggak diantara 9 kerajaan kecil lainnya yang lambat laun menjadi pusat perdagangan Nusantara. Perubahan tersebut tidak hanya disokong oleh pengaruh internal dan eksternal dari Kota Makassar melainkan juga dari munculnya jalur pelayaran-pelayaran baru yang turut menghadirkan niagawan dari wilayah domestik maupun mancanegara. Selain itu, aktivitas kemaritiman melahirkan interaksi yang melahirkan kontak secara intensif dengan pihak internasional yang melahirkan kebudayaan-kebudayaan baru serta membuat masyarakat Makassar kala itu menjadi sosok yang adaptif dan inovatif dalam menerima pengaruh-pengaruh asing. Maka dari itu, melihat dari peradaban maritim masa lampau yang diperlihatkan oleh Makassar maka hendaknya ditumbuhkan kembali semangat untuk menjadikan Makassar sebagai poros maritim Indonesia. 

Hal ini dapat dimulai dengan apresiasi atas jalur pelayaran yang membawa komoditi pengharum nama bangsa yaitu rempah-rempah, selain itu penghargaan atas konektivitas jaringan pelayaran yang tercipta di wilayah nusantara serta pengadaan teknologi dan bahan baku untuk pembuatan kapal yang berteknologi tinggi untuk mendukung aktivitas kemaritiman di wilayah Indonesia. Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan ruang untuk menghidupkan budaya bahari tradisional dengan mengoptimalkan potensi pelayar tradisional di wilayahnya masing-masing. Selain itu pemerintah juga dapat menghidupkan kembali komoditi perikanan primadona yang diidam-idamkan oleh negeri tirai bambu yaitu teripang. Dengan merubah tingkat teknologi seperti penggunaan tenaga angin, layar motor menjadi tren positif dalam perikanan dan baik untuk nelayan Makassar (Rifal & Sunarti, 2018:742-743).

Referensi 

Mulyadi, Y. (2016). Kemaritiman, Jalur Rempah dan Warisan Budaya Bahari Nusantara. Talkshow Pekan Budaya Indonesia.

Azra, A. (2005). Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII

dan XVIII: Melacak Akar-Akar Pembaharuan Pemikiran Islam di Indonesia. Bandung: Mizan.

Aguw, R. (2013). Tanggung Jawab Syahbandar Dalam Keselamatan Pelayaran Ditinjau Dari UU Pelayaran No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran. Lex Administratum, 1(1).

Rasjid, A., & Gunawan, R. (2000). Makassar sebagai kota maritim. Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Chd Ponto. (1997). Sejarah Pelayaran Niaga di Indonesia Jilid I. Jakarta: Yayasan Pusat Studi Pelayaran Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun