Sekali lagi pula ia menjawab," Maaf Nabi saya tidak biasa makan pagi..."
Akan tetapi dilantai ada remahan roti sisa yang ia makan
"wah...ini kok berceceran..., apa ada kucing masuk ya?"
"I..i..iya Nabi tadi ada kucing masuk dan menyaut roti..."
"Kucingnya warnanya apa..?"
"Warnanya Hitam...Nabi.."
"Ekornya pendek atau panjang..."
"Panjang Nabi..."
Padahal disekitar kediaman Nabi Isa AS tidak ada kucing, dari cerita tersebut Ustadz Samsudin menyampaikan bahwa kebohongan itu tidak akan cukup hanya sekali, tetapi kebohongan itu akan mengundang kebohongan-kebohongan yang lain. Seandainya tamu tadi jujur tentu ia tidak harus menanggung beban untuk "berbohong",
Sama halnya jika anda ditanya," ...apakah anda punya Black Berry?"
sebenarnya anda Punya tapi karena khawatir dipinjam anda bilang," nggak saya gak punya Black Berry"