Mohon tunggu...
Yoyok Ismindar
Yoyok Ismindar Mohon Tunggu... Guru - Guru

Traveling dan Baca Buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) pada PPG dalam Jabatan Kelas Informatika Kemendikbud Kategori 3 Tahun 2023

18 Januari 2024   08:19 Diperbarui: 18 Januari 2024   08:35 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Vicon Gmeet Diklat WKG PGP Dalam Jabatan UNM Tahun 2023 bersama Instruktur Prof. Dr. Hakkun Elmunsyah, S.T., M.T.

Diklat Wawasan Kebinekaan Global yang di selenggarakan oleh PPG Daljab informatika kategori 3 tahun 2023

Create by : Yoyok Ismindar

Hasil Refleksi

Kebinekaan Global: Dunia yang Berwarna Tentang Kebinekaan Global

Sesi pertama membawa kita pada fakta asal usul setiap manusia di dunia ini beragam, bahkan melalui tes DNA kita ditunjukkan bahwa asal usul nenek moyang) setiap orang tidaklah tunggal. Kita juga belajar bahwa semakin kita beragam maka semakin membuat kita jauh lebih cerdas.

Kebinekaan Indonesia : Negeri Penuh Harmoni Tentang Kebinekaan Indonesia
Sesi kedua menjelaskan lebih jauh tentang keragaman Indonesia sebagai sebuah karunia dari sang pencipta. ada tantangan yang dihidangkan juga di topik ini serta solusi bagaimana mengatasinya tantangan tersebut.

Konsep Damai dengan Diri :
Sesi ketiga seperti refleksi, mengingatkan diri sendiri bahwa setiap diri punya identitas, dan identitas kita yang unik tidak perlu dibandingkan dengan identitas orang lain. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Sekolahku yang Bhineka Keberagaman di Sekolah:
Sesi keempat ini memberikan contoh praktis bagaimana menerapkan nilai-nilai toleransi di sekolah atau kelas dalam bentuk program kebinekaan.

Konsep untuk mewujudkan Sekolah yang bineka, tidak cukup hanya diteorikan saja, tapi langsung diimplemetasikan dalam beragam aktivitas. Ini bisa terjadi jika ada niat yang tulus dari pemangku kepentingan serta didukung penuh oleh seluruh warga sekolah untuk menciptakan sekolah yang menghargai keragaman, antara lain :

a. Implementasi nilai toleransi di Sekolah

b. Memperkuat budaya Sekolah dengan aktivitas kebinekaan

c Area untuk memasukkan nilai toleransi di kelas

Sekolahku yang Damai Menuju Sekolah Damai
Sesi kelima memberikan pemahaman kepada peserta akan sekolah yang aman, nyaman, serta apa saja tantangan dan solusinya.

Dalam topik yang membahas tentang sekolah damai, 3 konsep utama:

  • Bagaimana cara menjaga Sekolah tetap damai, konsep ini adalah satu cara menurunkan resiko dengan memperbanyak kapasitas, dan mengurangi angka kerentanan dan ancaman.
  • Membangun sistem meningkatkan kapasitas : Yang akan dikenalkan dengan apa itu sekolah damai, apa saja komponen sekolah damai, dan apa saja dasar dari sekolah damai.
  • Kerentanan atau hal-hal yang menghambat suatu sekolah menjadi sekolah damai, seperti adanya praktik perundungan, intoleransi, dan kekerasan seksual.

Perlu diketahui bahwa alur pelaksanaan diklat WKG terdiri dari Mulai dari Diri, Aktivitas, Refleksi, Konsep, dan Aplikasi. Peserta diklat tidak sekadar memahami berbagai budaya, tetapi juga diuji dalam kemampuan beradaptasi dan toleransi terhadap perbedaan menggunakan metode posttest.


Menariknya, pelaksanaan diklat WKG kali ini mengintegrasikan permainan menyenangkan yang dapat meningkatkan partisipasi aktif peserta. “Meskipun memuat materi yang serius dan kompleks, pelaksanaan WKG dikemas dengan menarik terintegrasi permainan untuk meningkatkan partisipasi dan pengalaman belajar yang menyenangkan sehingga dapat mudah diingat dan melekat dalam memori jangka panjang,” ungkapProf. Dr. Hakkun Elmunsyah, S.T., M.T.

Kompasiana
Kompasiana

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun