Ilmu adalah alat yang mampu membedakan manusia dan hewan dalam berprilaku. Ilmu dapat diperoleh melalui proses belajar dan mencari sesuatu dari berbagai hal. IPM sebagai organisasi pelajar tentu menjadikan kader – kadernya untuk terus mencari ilmu. Karena ilmu sifatnya luas dan tidak ada batasan waktu kecuali jantung kita sudah berhenti berdetak. Luasnya ilmu pengetahuan bukan menjadi alasan bagi seluruh kader IPM tidak terus belajar dan mencari hal apapun yang dikatakan itu sebagai ilmu pengetahuan. Memasuki era globalisasi saat ini, Cakrawala pemikiran yang luas adalah identitas individu bisa bertahan dan mampu mengikuti jaman yang semakin maju saat ini. Kebebasan berfikir dan tidak mudah terkena dogma – dogma yang belum tentu kebenarannya haruslah dicari sudut pandang lain oleh setiap kader IPM. Sehingga kualitas kader IPM dalam konteks aktualisasi sebagai kader Ilmu adalah :
- Kader IPM Secara Sadar Mampu Mengamalkan Keilmuannya Sesuai Dengan Al Qur’an dan Hadist.
- Kader IPM Mampu Berfikir Sistematis dan Kritis Tanpa Tunduk Pada Dogma – Dogma Yang Belum Tentu Kebenarannya.
- Kader IPM Wajib Menjadi Pelopor Keilmuan dan Mencipta Teknologi Informasi Demi Kemaslahatan Masa Depan Umat Islam.
KUALITAS KADER BER-AKHLAQUL KARIMAH (KEMANFAATAN UNTUK UMAT)
Islam sebagai agama Rahmatan Lil’alamiin tentu memiliki peranan yang sangat berpengaruh dalam menjaga proses perilaku atau tingkah laku masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Agar tercipta suasana yang adil dan makmur yang diridhoi Allah swt. Kader IPM ikut bertanggung jawab dalam menciptakan kondisi masyarakat yang sudah mulai jauh dari perintah Allah swt. Melalui identitas kader dakwah yang melekat pada setiap diri aktivis IPM.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ”(QS 13:11). Kesadaran kader IPM dengan keadaan sosialnya adalah konteks berjuang paling dasar.
Akhlaqul Karimah mampu kita letakkan sebagai gagasan dakwah konstruktif ketika hari ini keadaan umat tak mampu lagi melihat firman – firman tuhan sebagai sebuah petunjuk hidup. Bekal sifat Optimis, Khusnuzon, militansi, istiqomah dan rela berkorban adalah akumulasi dari penerapan seorang kader IPM dalam memaknai posisi kualitas kader Akhlaqul Karimah. Akumulasi tersebut dengan sederhana diterjemahkan melalui :
- Perilaku Kader IPM semata – mata adalah untuk kemaslahatan umat dan bangsa.
- Optimisme Kader IPM sebagai aktivis dakwah adalah hal sederhana untuk menyakini sesuatu perubahan untuk kebaikan pasti tercipta.
- Khusnuzon kepada sesama muslim merupakan bentuk apresiasi dan ciri kader IPM untuk menjunjung tinggi nilai – nilai ke-Islaman.
- Sikap militansi kader IPM adalah produk organisasi yang harus dilestarikan.
- Kader IPM harus memiliki jiwa Istiqomah dalam mengemban misi dakwah agar tujuan IPM dapat terwujud.
- Penanaman jiwa rela berkorban untuk agama dan bangsa harus ada pada setiap jiwa Kader IPM.
“Perubahan secara revolusioner harus dibarengi dengan gagasan – gagasan revolusioner pula” –Stellin-.
Tafsir tujuan ini bisa kita gunakan sebagai gagasan revolusioner dan penanaman ideologis untuk menambah ghiroh dalam ber-IPM. Karena tujuan perjuangan akan sia – sia jika tidak ada tanggung jawab yang dibebankan pada setiap aktivis IPM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H