Mohon tunggu...
C Jati
C Jati Mohon Tunggu... -

rileks

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Manusia Itu Makhluk Sosial, Bertengkar Itu Biasa

14 Juli 2012   01:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:58 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikatakan manusia itu makhluk sosial yang kira-kira artinya adalah bahwa manusia itu suka kumpul-kumpul. Makanya kalau ada keramaian maka orang-orang pada berdatangan. Suka ngerumpi, suka kerja sama, dan seterusnya pokoknya suka kumpul-kumpullah. Nah kalau sudah ngumpul biasanya lalu saling kenalan dan temenan. Tapi entah kenapa kok selalu saja di antara mereka pasti ada saja yang lalu merasa kurang cocok, bahkan tak jarang yang lalu bertengkar dan musuhan. Dan kadang-kadang bertengkarnyapun gara-gara masalah yang sepele banget, ibaratnya sudah saling tidak suka pada pandangan pertama tanpa tahu sebab musababnya. Kira-kira kenapa ya kok bisa begitu, ada yang tahu? Nah ada satu teori yang menurut saya menarik yang menjelaskan masalah di atas, yaitu teori fengshui. Terlepas dari benar salahnya, setuju atau tidaknya, baik buruknya, maupun haram halalnya, maka beginilah kira-kira teori itu:

Jadi di dalam diri manusia dikatakan ada unsur-unsur yang dominan, ada kayu, air, logam, tanah, dan api. Manusia seperti biasanya senang berdekatan dengan yang unsurnya sama, kayu cocok dengan kayu dan seterusnya. Selain itu setiap unsur juga menyukai satu unsur lainnya, api senang deket kayu karena kayu akan memperbesar api, kayu seneng deket air karena air bikin kayu subur, air seneng deket logam karena logam bisa mencair, logam seneng deket tanah karena tanah menghasilkan logam, dan tanah seneng deket api karena api menghasilkan tanah. Nah yang hubungan benci-membenci ternyata lompat satu unsur, api benci air karena takut padam, air benci tanah karena diserap, tanah benci kayu karena pohon memecah tanah, kayu benci logam karena takut dipotong, dan logam benci api karena takut dilebur.

Sekali lagi terlepas dari setuju nggak setuju atau cocok nggak cocok, maka pelajaran yang dipetik dari teori di atas adalah bahwa seseorang itu tidak senang atau tidak cocok dengan orang lain belum tentu karena ada masalah, melainkan mungkin karena adanya faktor dalam yang berupa unsur-unsur tadi. Jadi bagi mereka yang tiba-tiba merasa dimusuhi orang, janganlah buru-buru ngeper, selidiki dulu dengan santai apa masalahnya, dan mencoba dengan sabar mencari solusinya, karena semua masalah pasti ada solusinya. Karena manusia bukanlah melulu kayu, air, logam, tanah, atau api saja. Manusia adalah manusia, yang dianugerahi akal budi dan rasa kemanusiaan. Asal diikhtiarkan sambil dimohonkan doa, maka segala macam permusuhan bisa didamaikan, dan akhirnya semuanya bisa hidup damai sebagaimana kodrat manusia sebagai makhluk sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun