Mohon tunggu...
Cakra Dep
Cakra Dep Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pilkada Depok: Nasib PKS Korban Bully Salah Alamat Relawan Mie Instan

21 Oktober 2015   23:58 Diperbarui: 22 Oktober 2015   00:22 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari dulu saya selalu bertanya-tanya apa warna politik seorang idris shomad. Seperti banyak orang saya menduga beliau berbaju PKS karena pada pilkada lampau berpasangan dengan NMI mantan presiden PKS. Dan memang otomatis membuat beliau dekat dengan kader-kader PKS sehingga banyak dokumentasi yang menegaskan seakan-akan beliau adalah orang PKS.

Sampai suatu saat saya dibuat keheranan ternyata seorang idris shomad bukanlah kader PKS! Whatttt???? ... Dan ini kabarnya ditegaskan dalam acara munas PKS bahwa PKS mendukung idris shomad meski bukan kader mereka. Hal ini dikuatkan kembali oleh seorang kader PKS Kota Depok yang menyatakan bahwa memang benar idris shomad bukan kader mereka oleh sebab itu PKS tidak memberikan pembelaan hukum secara kepartaian ketika idris shomad diserang oleh kampanye hitam ijazah palsu.

Pernyataan itu jelas-jelas dinyatakan di depan publik dan di reportase oleh banyak media sehingga kita dengan mudah mencari jejaknya dengan sedikit usaha untuk gugling.

Awalnya saya menganggap hal ini adalah kebodohan pihak PKS karena berpotensi mengurangi pergerakan kekuatan kader PKS untuk mendukung pasangan Idris Pradi , pasangan calon No.2 di pilkada Kota Depok. Karena saya tau betapa solidnya kekuatan PKS di Kota Depok dan kader-kadernya sangat militan bahkan sampai sekarang saya suka keheranan bagaimana wilayah yang tidak pernah dimasuki oleh kader-kader PKS bahkan poster atau bendera barang secuil saja tidak ada tapi bisa meraih suara terbanyak ke 3 pada pileg kemarin. Dan ajaibnya suara mereka merata di setiap daerah pemilihan meski tidak sebanding dengan harapan perolehan kursi.

Namun setelah saya renung dan telaah sepertinya ada benarnya langkah PKS menegaskan bahwa idris shomad bukan kader PKS. Pertama memang demikian adanya idris shomad bukan kader partai PKS (Saya dengar pada dasarnya beliau adalah aktivis pendidikan dan independen ). Kedua PKS seperti ingin menunjukkan bahwa idris shomad bukan mewakili mereka sehingga ke depan jika idris shomad terpilih sebagai pemimpin di Kota Depok maka itu bukan keputusan pihak PKS sebagaimana Nur Mahmudi meski secara kepartaian mengusung paslon idris pradi, paslon no.2.

Bully Salah Alamat

Yang lucu adalah, pernyataan yang jelas-jelas seperti itu tidak dipahami oleh kalangan relawan mie instan. Dan PKS masih saja menjadi sasaran bully yang jelas-jelas salah alamat. Makjang, kebodohan akut macam apapula ini?? Berbagai sadisnya meme , status post baik di twitter, facebook dan lainnya ramai-ramai membantai partai PKS tanpa belas kasih. Bahkan menjadi tagline kampanye mereka, Apakah kita mau dijajah PKS lagi setelah 10th mereka sudah berkuasa??? Nur Mahmudi yang tidak ikut-ikutan dalam pilkada saat ini jadi sasaran cemooh relawan indomie.

Helooo.... pinter dikit napah?? Calonnya idris shomad sama pradi supriatna woiii... idris shomad bukan orang PKS dan pradi supriatna adalah kader gerindra. Kenapa yang di black campaign PKS dan Nur Mahmudi?? Ayolah cerdas sedikit jangan seperti orang kalap menyerang ke segala arah tapi dengan muatan fitnah. Saya tidak sedang membela PKS tapi kampanye dengan pamer kebodohan adalah hal yang memalukan. Jangan mengaku aktivis demokrasi jika kelakuannya membunuh demokrasi.

Kampanye pola-pola seperti itu adalah merugikan diri sendiri dan ini sudah saya jabarkan disini (Pilkada Depok dan kampanye hitam amoral). Dan sebaiknya di stop dan diganti dengan kampanye program yang mencerdaskan masyarakat. Bukankah tagline yang dipakai adalah perubahan? Apakah perubahan bisa dilakukan dengan kekuasaan yang diraih dengan cara-cara seperti itu? Jika cara meraihnya saja sudah buruk , bukankah itu jaminan akan buruknya penggunaan kekuasaan?

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber:

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1619911518260365&set=t.1174933822&type=3&theater

Gambar diatas hanya salah satu contoh kekasaran pola permainan kampanye relawan mie instant , masih banyak bukti lain yang lebih dari cukup untuk menggambarkan buruknya pola kampanye relawan paslon no.1.

Isu WAHABI

Tidak hanya salah sasaran serangan ke PKS ataupun maen kasar dengan menyangkutkan diri seorang kyai idris ke komunis. Namun juga salah alamat lain dengan menyatakan bahwa kyai idris adalah seorang wahabi. Bahkan sampai gara-gara ada rumput dimakam ortu idris shomad lalu dikait-kaitkan sebagai wahabi. Istighfarlah kawan !!! Ingat fitnahanmu ini jika sampai dipercayai banyak orang maka akan jadi amal buruk jariyah. Bagaimanapun beliau termasuk seorang ulama aswaja dan meskipun bukan seorang ulamapun tidak sepantasnya diperlakukan seperti itu. Bisa jadi hanya kata ucapan "maaf" dari beliau yang mampu menghapus semua fitnahan-fitnahan yang ada.

Sebagai orang depok , saya sedih bukan kepalang melihat pola-pola seperti dan ini sangat membahayakan karena bisa menimbulkan perpecahan antara golongan di Kota Depok. Untungnya pak kyai dan bang pradi depok senantiasa mewanti-wanti agar tidak merespon serangan-serangan seperti itu. Dan alhamdulilahnya para relawan idris pradi sangat patuh dan nurut sehingga tensi politik di Kota Depok tidak perlu ada gejolak yang berarti.

Jangan mengaku aktifis jika pola-pola busuk seperti ini digunakan. Ini merusak demokrasi , ini kemunduran demokrasi. Hanya demi sebungkus mie instan kelakuan kayak setan. Hanya demi secangkir kopi liong , menjadi suka berkata bohong.

Harapan saya, 9 desember 2015 segera berlalu agar semua orang jadi waras kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun