Mohon tunggu...
Bimantara
Bimantara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Music

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkembangan Emosi pada Remaja

9 Juli 2024   09:21 Diperbarui: 9 Juli 2024   09:34 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa kalian tau dengan yang dimaksud dengan emosi??? Emosi mengacu pada keadaan dan emosi psikologis yang intens dan berpengaruh yang sering kali dipicu oleh peristiwa atau situasi tertentu. Emosi mencakup reaksi mental dan fisik yang kompleks seperti: Perubahan persepsi, tingkat suka dan duka, serta aktivasi sistem fisiologis seperti peningkatan detak jantung, pernapasan cepat, dan perubahan hormonal.

                Perkembangan emosi pada remaja merupakan salah satu fase penting dalam kehidupan seseorang. Pada masa ini, remaja mengalami berbagai perubahan fisik dan psikologis yang dapat dengan mudahnya mempengaruhi keseimbangan emosi mereka. Rentang usia remaja, yang umumnya dari 12 tahun sampai dengan 18 tahun, dalam hal emosi seringkali disebut sebagai periode penuh tantangan dan perubahan yang signifikan. Akibatnya, setiap remaja kemungkinan besar akan mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan, menegangkan, dan traumatis.

               Salah satu aspek utama dalam perkembangan emosi remaja adalah perubahan hormonal. Hormon yang berubah-ubah dapat dengan mudah mempengaruhi suasana hati dan respon emosional remaja. Hal ini dapat menyebabkan mereka merasa lebih sensitif dan sulit mengendalikan emosi mereka. Selain itu, remaja juga sering mengalami peningkatan tekanan sosial , seperti tekanan teman sebaya dan ekspektasi sosial yang dapat memengaruhi emosi mereka secara negatif .

Perkembangan otak juga  berperan penting dalam perkembangan emosi remaja. Seorang remaja mengalami proses kematangan yang mengarah pada perkembangan emosi dan pengendalian diri . Untuk pengembangan emosi dan pengendalian diri . Biasanya, saat inilah adalah para remaja mulai belajar bagaimana mengekspresikan emosi, mengatasi stres, dan memahami konsekuensi tindakan mereka .

                Ciri-ciri umum emosi adalah:

1. Subjektif: Emosi adalah pengalaman subjektif yang dialami individu. Artinya, orang yang berbeda mungkin mempunyai persepsi dan reaksi berbeda terhadap peristiwa yang sama.

2. Pengaruh Perilaku: Emosi dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Misalnya, rasa takut dapat menyebabkan seseorang melarikan diri atau mencoba mengatasi suatu ancaman, sementara rasa gembira dapat mendorong seseorang untuk berbagi kebahagiaannya dengan orang lain.

3. Efek Fisiologis: Emosi dapat menyebabkan perubahan fisik yang signifikan seperti: B. Peningkatan detak jantung, peningkatan tekanan darah, pernapasan lebih cepat, bahkan berkeringat.

4. Adaptasi: Emosi memainkan peran penting dalam adaptasi dan kelangsungan hidup. Misalnya, rasa takut membantu orang menghindari bahaya, sementara rasa kasih sayang memperkuat ikatan sosial.          

                 Emosi datang dalam berbagai jenis, mulai dari emosi positif seperti kegembiraan, cinta, dan kepuasan hingga emosi negatif seperti kemarahan, kesedihan, dan ketakutan.

Setiap jenis emosi memiliki karakteristik dan reaksinya masing-masing. Emosi sering kali dianggap sebagai bagian integral kehidupan manusia, memainkan peran penting dalam interaksi sosial, pengambilan keputusan, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

               Bukan hanya itu saja, tapi lingkungan sekitar termasuk keluarga, sekitarnya, teman sekelas, dan sekolah juga turut andil dalam perubahan emosi remaja. Interaksi dengan lingkungan seperti itu berpotensi mengembangkan emosi dan perasaan yang tertekan. Selain itu , kemajuan teknologi juga telah ditunjukkan dan juga terbukti berdampak negatif terhadap emosi remaja melalui penggunaan media sosial dan surat kabar, yang memaparkan mereka pada berbagai informasi yang dapat berdampak negatif pada persepsi dan perasaan mereka .

               Dalam mengelola perubahan emosi sepanjang masa remaja, penting bagi orang tua dan wali untuk memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat. Hal tersebut dapat mendorong remaja untuk memahami dan mengekspresikan emosi dalam mengatasi banyak perubahan dan tantangan yang mereka hadapi. Selain itu, pendidikan emosi merupakan komponen penting dalam membantu remaja memahami dan mengekspresikan emosi mereka dengan lebih efektif. Kita dapat memberi mereka lebih banyak dukungan dan membantu mereka menavigasi masa transisi ini dengan lebih terampil dengan memahami perubahan emosional yang terjadi sepanjang masa remaja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun