relief terpanjang yang ada di Provinsi Jawa Timur walaupun tinggal kakinya.
Candi Jago merupakan salah satu peninggalan sejarah selama kurang lebih 800 tahun SM. oleh kerajaan Singosari. Candi Jago merupakan candi denganRelief yang melekat pada candi ini menggambarkan bentuk aktifitas dalam seluruh aspek kehidupan sehari-hari manusia yang sarat akan makna.
Banyak yang mengasumsikan bahwa candi adalah sebuah makam. Padahal, candi adalah bangunan yang merupakan bentuk pendharmaan terhadap leluhur.
Perkembangan candi pada masa kerajaan sangat pesat dan adanya bangunan candi didirikan sebagai bangunan untuk menghormati raja yang telah wafat atau biasa disebut candi pendharmaan.
Candi Jago sebenarnya berasal dari kata "Jajaghu" yang didirikan pada masa Kerajaan Singhasari pada abad ke-13 sebagai bentuk penghormatan bagi Raja ketiga Singhasari, Wisnuwardhana.
Jajaghu yang artinya adalah 'keagungan' merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut tempat suci.
Candi Jago (jajaghu) ini hanya tersisa bagian kaki dari keseluruhannya dan beberapa patung di sekitarnya telah dipindahkan ke Royal Belanda maupun dimuseumkan demi keamanan karena rawan pencurian.
Candi ini berlokasi di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur atau sekitar 22 km dari pusat Kota Malang.
Di samping itu, adapula Candi Kidal yang juga sebagai salah satu candi warisan dari kerajaan Singasari. Candi ini dibangun tidak lain merupakan sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Anusapati, Raja kedua dari Singhasari dan berlokasi tepatnya di lembah lereng bagian barat Pegunungan Tengger.
Ketinggiannya mencapai hingga 520 meter di atas permukaan laut (dpal) serta termasuk wilayah administrasi Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, sekitar 20 km sebelah timur pusat Kota Malang, Jawa Timur.