Mohon tunggu...
Cakra Union
Cakra Union Mohon Tunggu... Mahasiswa - Peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM 2) Universitas Negeri Malang

Kelompok modul nusantara yang beranggotakan 19 orang mahasiswa/i dari berbagai almamater mulai sabang hingga merauke. Bersatu dalam perbedaan demi negeri tercinta Indonesia. Saling merangkul untuk mewujudkan rasa nasionalisme dan patriotisme. Bertukar sementara, bermakna selamanya!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wisata Sejarah, Esensi Keberadaan Candi

9 Oktober 2022   00:54 Diperbarui: 9 Oktober 2022   01:16 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket: Foto Bersama di Candi Jago Tumpang

Candi Jago merupakan salah satu peninggalan sejarah selama kurang lebih 800 tahun SM. oleh kerajaan Singosari. Candi Jago merupakan candi dengan relief terpanjang yang ada di Provinsi Jawa Timur walaupun tinggal kakinya.

Relief yang melekat pada candi ini menggambarkan bentuk aktifitas dalam seluruh aspek kehidupan sehari-hari manusia yang sarat akan makna.

Banyak yang mengasumsikan bahwa candi adalah sebuah makam. Padahal, candi adalah bangunan yang merupakan bentuk pendharmaan terhadap leluhur.

Perkembangan candi pada masa kerajaan sangat pesat dan adanya bangunan candi didirikan sebagai bangunan untuk menghormati raja yang telah wafat atau biasa disebut candi pendharmaan.

Candi Jago sebenarnya berasal dari kata "Jajaghu" yang didirikan pada masa Kerajaan Singhasari pada abad ke-13 sebagai bentuk penghormatan bagi Raja ketiga Singhasari, Wisnuwardhana.

Jajaghu yang artinya adalah 'keagungan' merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut tempat suci.

Candi Jago (jajaghu) ini hanya tersisa bagian kaki dari keseluruhannya dan beberapa patung di sekitarnya telah dipindahkan ke Royal Belanda maupun dimuseumkan demi keamanan karena rawan pencurian.

Candi ini berlokasi di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur atau sekitar 22 km dari pusat Kota Malang.

Di samping itu, adapula Candi Kidal yang juga sebagai salah satu candi warisan dari kerajaan Singasari. Candi ini dibangun tidak lain merupakan sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Anusapati, Raja kedua dari Singhasari dan berlokasi tepatnya di lembah lereng bagian barat Pegunungan Tengger.

Ketinggiannya mencapai hingga 520 meter di atas permukaan laut (dpal) serta termasuk wilayah administrasi Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, sekitar 20 km sebelah timur pusat Kota Malang, Jawa Timur.

Ket: Foto Bersama di Candi Jago Tumpang
Ket: Foto Bersama di Candi Jago Tumpang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun