Menurut data energi mix Indonesia sampai saat ini minyak dan gas bumi masih menjadi sumber energi utama dengan kontribusinya yang lebih dari 50% menjadi sumber pemenuh kebutuhan energi Indonesia. Konsumsi migas tersebut kian meningkat dari tahun ketahun khususnya minyak bumi, sedangkan produksinya terus mengalami penurunan (Decline rate).
Pemilihan LNG atau Gas Alam Cair ini sebagai alternatif sumber energi dikarenakan adanya cadangan gas bumi nasional sebesar 150,39 TSCF (Triliun Standar Cubic Feet) per 2010, terdiri dari 101,54 TSCF cadangan terbukti (proven) dan 48,85 TSCF cadangan potensial (potential) (Kementerian ESDM RI, 2013). Cadangan gas tersebut lebih besar dari cadangan minyak bumi yang ada di Indonesia sebanyak total 7.549,81 MMTSBÂ (Million Metric Stock Tank Barrels).
Cadangan gas bumi dalam jumlah yang besar sering ditemukan dilokasi terpencil yang jauh dari lokasi konsumen, seperti yang terlihat pada gambar diatas bahwa sumber terbesar Gas Bumi Indonesia berada di wilayah Papua. Â Apabila secara ekonomis layak dan memungkinkan, gas bumi sebenarnya dapat ditransportasikan melalui pipa. Tetapi apabila sumber gas bumi dan konsumen dipisahkan oleh laut dan kepulauan bahkan dipisahkan oleh benua atau dipisahkan dari jarak dan kondisi alam yang tidak memungkinkan ditransportasikan melalui pipa, maka alternatif yang mungkin secara teknis dan layak secara ekonomis adalah dengan mencairkan gas bumi tersebut.
Bila didinginkan sampai temperatur -162C pada tekanan 1 atm, gas alam menjadi cair dan volumenya akan berkurang sampai dengan 600 kalinya. Â Dengan pengurangan volume yang sangat besar tersebut, gas alam cair (LNG) dapat ditransportasikan secara ekonomis dalam tanker yang terisolasi.
Seperti terlihat pada tabel diatas, LNG mempunyai komposisi 87% - 96% methane, 1,8-5,1% ethane, 0,1-5,1% propane dan senyawa-senyawa lain. Komposisi dari gas alam (pembentukan LNG) bervariasi tergantung dari sumber dan proses pembentukannya. Gas Methane pada LNG mempunyai sifat tidak berbau, tidak berwarna,non-corrosivedan non-toxic(Air Products, 1999). LNG pada dasarnya adalah metode alternatif untuk mengirim gas dari produsen ke konsumen.
LNG mempunyai volume yang jauh lebih kecil yaitu 1/600 kalinya dibanding volume gas alam pada keadaan standar. Compressed Natural Gas(CNG) disimpan pada tekanan sekitar 250 Bar, sehingga volume CNGmenjadi 1/250 kali dari gas alam pada kondisi standar. Hal ini membuat biaya untuk mengangkut LNG lebih efisien dibandingkan dengan biaya angkut CNG. Selain itu LNG lebih aman dibandingkan CNG karena selama transportasi, LNG dalam Isotank disimpan pada tekanan yang jauh lebih rendah yaitu 6-10 bar, dibandingkan CNG yang mencapai 250 bar.
Saat ini LNG yang diproduksi di Indonesia belum banyak bisa dinikmati oleh masyarakat dan Industri di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian ESDM Republik Indonesia bahwa sekitar hampir 3.000 MMSCF LNG yang diproduksi pada tahun 2013, hampir 1.000 MMSCF diantaranya diekspor keluar negeri.