Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

7 Fakta Dampak Negatif Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Indonesia

21 Agustus 2017   19:09 Diperbarui: 21 Agustus 2017   19:43 33452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://www.conserve-energy-future.com

5. Dapat Menyebabkan Permukaan Bumi Menjadi Tidak Stabil (Pemicu Gempa Bumi)

Konstruksi dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas ini memiliki potensi menjadi pemicu permukaan bumi menjadi tidak stabil dan gempa bumi. Karena konstruksi PLTPB kovensional melibatkan pengeboran batu yang mengandung air dan uap yang terperangkap didalam pori-pori bumi dan pematahan secara alami. Patahan yang diakibatkan oleh pengeboran ini mengakibatkan uap keluar dari hasil pengeboran. Sebetulnya proses pengeboran ini tidak akan memicu gempa, tetapi pecahnya uap dan kembalinya air yang digunakan untuk pengeboran ke dalam reservoir air panas bumi, hal tersebut dapat menyebabkan gempa bumi. Maka siklus seperti ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan sepanjang garis patahan akibat gempa bumi tersebut.

6. Membutuhkan Temperatur Suhu Yang Sangat Tinggi

Usaha PLTP bukanlah sesuatu yang mudah dikerjakan, pengeboran pada batu-batu merupakan aktivitas yang berbahaya. Suhu yang dibutuhkan untuk setiap proses pengumpulan energi panas bumi paling tidak sebesar 350 derajat Fahrenheit. Temperatur dibawah itu, maka tidak akan menghasilkan panas bumi.

7. Dampak Pada Distribusi Biaya Yang Ikutan Mahal

Dalam beberapa kondisi, lokasi PLTP terletak jauh dari populasi manusia. Oleh karena itu, hal ini membutuhkan sistem jaringan distribusi yang sangat luas dan menyeluruh. Hal tersebut akan menambah biaya operasional hanya sekedar untuk menyiapkan instalasi sistem eksplorasi panas bumi.

Meskipun ada beberapa kerugian yang diakibatkan oleh panas bumi, sebenarnya manfaat dari energi ini juga sangat banyak loh. Contohnya, banyak sekali rumah-rumah di negara maju sana memanfaatkan energi panas bumi untuk instalasi sistem pendingin dan pemanas ruangan. Tentunya dengan pemakaian energi yang efisien, biayanya juga akan menjadi lebih murah.

Jadi sekarang tinggal bagaimana kita sebagai masyarakat yang nantinya akan merasakan dampak dari energi panas bumi ini apakah dapat memanfaatkan energi ini dengan sebaik-baiknya dan digunakan dengan tepat guna atau tidak. Jika perlu, kita juga sebaiknya kritis dalam mengkaji dokumen AMDAL para developer yang mengelola proyek ini agar warga yang tinggal disekitar wilayah eksplorasi tidak terkena dampak negatif dari panas bumi di masa yang akan datang.

Lalu, menurut pendapat kalian apakah Mega Proyek PLTPB Sarulla ini akan berdampak negatif atau justru banyak memberikan banyak dampak positif bagi Indonesia?

#15HariCeritaEnergi supported by Kementerian ESDM Republik Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun