Mohon tunggu...
Cak Lubis Official
Cak Lubis Official Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis se-nusantara

Penulis Menata Peradaban Melalui Budaya Nusantara - DPC AKJII Kab. Mojokerto Raya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konflik Antara Kelompok Islam di Indonesia adalah Isu yang Kompleks dan Multidimensional

27 Oktober 2024   01:30 Diperbarui: 22 November 2024   23:22 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik antara kelompok Islam di Indonesia, atau yang sering disebut sebagai konflik intra-Islam, dapat dipahami melalui beberapa faktor yang saling berkaitan:

1. Perbedaan Ajaran dan Pemahaman: Indonesia memiliki beragam aliran dalam Islam, seperti Sunni dan Syiah, serta berbagai organisasi keagamaan dengan interpretasi yang berbeda. Perbedaan ini sering kali menyebabkan ketegangan dan konflik, terutama ketika satu kelompok merasa ajarannya terancam oleh kelompok lain.

2. Politik Identitas: Dalam beberapa kasus, politik identitas digunakan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk memperkuat posisinya. Ketika pemimpin politik menggunakan agama untuk memobilisasi dukungan, ini bisa memperburuk perpecahan di antara kelompok Islam yang berbeda.

3. Sosial dan Ekonomi: Ketidakadilan sosial dan ekonomi dapat memperburuk ketegangan antar kelompok. Misalnya, kelompok yang merasa terpinggirkan atau tidak mendapatkan akses yang sama dalam hal pendidikan dan pekerjaan mungkin lebih rentan untuk terlibat dalam konflik.

4. Radikalisasi: Beberapa kelompok Islam yang lebih ekstrem mungkin mengadopsi pandangan yang intoleran terhadap kelompok lain. Ini bisa memicu kekerasan dan konflik, terutama ketika ada pengaruh eksternal dari kelompok radikal internasional.

5. Sejarah dan Tradisi: Sejarah panjang perdebatan dan persaingan antara berbagai kelompok Islam di Indonesia juga berkontribusi pada konflik yang ada. Beberapa konflik ini memiliki akar yang dalam dan mungkin berkaitan dengan isu-isu historis tertentu.

6. Media dan Propaganda: Peran media dalam menyebarkan informasi, terkadang disertai dengan bias atau sensationalisme, dapat memperburuk situasi. Miscommunication atau berita yang salah dapat memicu reaksi yang tidak diinginkan dari kelompok-kelompok tertentu.

7. Intervensi Asing: Dalam beberapa kasus, intervensi dari negara-negara lain atau kelompok internasional juga dapat memperburuk ketegangan yang sudah ada, terutama jika mereka mendukung salah satu pihak dalam konflik.

Konflik antara kelompok Islam di Indonesia adalah isu yang kompleks dan multidimensional, yang memerlukan pendekatan yang holistik untuk dipahami dan diatasi. Dialog antar kelompok, pendidikan toleransi, dan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan adalah langkah-langkah penting untuk meredakan ketegangan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun